Kandidat calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan dianggap akan sulit diterima oleh masyarakat karena tidak lantang menolak kenaikan harga BBM di tengah perekonomian yang masih sulit.
- PDIP Dinilai Tidak Utuh Dukung Ganjar Capres 2024
- Muncul Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Emang PDIP Mau?
- Ubedilah Badrun: Demi Jokowi, PDIP Rela Mengabaikan Dua Keputusan Tertingginya
Baca Juga
Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, kenaikan harga BBM akan berpengaruh kepada PDIP dan kandidat capres yang akan mereka usung. Baik itu Puan Maharani, Ganjar Pranowo, ataupun yang lainnya.
"Mereka akan sulit untuk dapat diterima oleh publik, karena publik masih sangat merasakan betapa sulitnya akibat dampak kenaikan BBM," ujar Saiful melansir pemberitaan Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (8/9).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menilai, Puan, Ganjar, dan kandidat capres dari PDIP akan terganggu dengan adanya kenaikan BBM. Karena, publik akan terus mengingat ketidakberpihakan PDIP dalam upaya menekan harga BBM tidak naik.
"Sebagai partai wong cilik apalagi pernah melakukan penolakan-penolakan kenaikan BBM pada masa pemerintahan SBY, maka tentu publik akan melihat konsistensi PDIP sebagai partai wong cilik," jelas Saiful.
"Sangat berat tantangan bagi PDIP untuk dapat memenangkan Pemilu 2024 kalau isu BBM ini terus menggelinding dan menjadi isu yang terus dijadikan alasan oleh masyarakat," pungkas Saiful.
- Bareskrim Didesak Usut Indikasi Dana Narkoba untuk Kepentingan Pemilu 2024
- PDIP Dinilai Tidak Utuh Dukung Ganjar Capres 2024
- Muncul Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Emang PDIP Mau?