Aparat kepolisian menangkap tiga mahasiswa saat aksi menolak kenaikan BBM subsidi di depan gedung Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, Selasa (13/9).
- Dua Kelompok Massa Pendemo di Gedung DPR Saling Dorong dan Adu Mulut
- Polisi Ciduk Dua Mahasiswa Tak Berjaket Almamater saat Demo Protes Jokowi
- Disambut Demo di Hari Pertama Bertugas, Ini Janji Pj Bupati Bangkalan
Ribuan demonstran aksi yang tergabung dalam Aliansi BEM Nusantara dan Cipayung se-Provinsi Bengkulu ini berujung bentrok dengan aparat kepolisian usai mereka meminta anggota dewan menemui pendemo.
Namun, anggota dewan yang menemui hanya 19 orang dari 45 orang seluruh anggota dewan. Massa pun menolak menyampaikan tuntutan mereka di hadapan 19 perwakilan anggota dewan yang telah duduk dan menemui massa aksi.
Aksi massa mulai memanas ketika mereka ingin menerobos masuk ke Gedung DPRD Bengkulu yang dijaga ketat aparat kepolisian serta mobil water cannon. Aksi saling dorong tak terhindarkan antara massa aksi dan aparat kepolisian.
Bentrokan mulai terjadi ketika massa mulai melempari dan mendorong aparat kepolisian untuk menerobos masuk barikade polisi. Aparat pun melepaskan air dari 3 water cannon guna menguraikan massa.
Dalam aksi itu belasan mahasiswa sempat diamankan petugas. Namun, sebanyak 11 mahasiswa telah dibebaskan. Sementara 3 mahasiswa masih diamankan petugas dan dibawa ke Polres Bengkulu.
- Dua Kelompok Massa Pendemo di Gedung DPR Saling Dorong dan Adu Mulut
- Polisi Ciduk Dua Mahasiswa Tak Berjaket Almamater saat Demo Protes Jokowi
- Pemerintah Diminta Antisipasi Migrasi Penggunaan BBM Bersubsidi Pasca Kenaikan Harga BBM Nonsubsidi