Bertemu Dirjen UNIDO, Airlangga Sampaikan Keseriusan Pemerintah Kembangkan Energi Baru Terbarukan 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bersama Direktur Jenderal United Nations on Industrial Development Organization (UNIDO), Gerd Muller/Ist
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bersama Direktur Jenderal United Nations on Industrial Development Organization (UNIDO), Gerd Muller/Ist

Di sela pertemuan Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TII-MM), Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menyempatkan untuk menerima Direktur Jenderal United Nations on Industrial Development Organization (UNIDO), Gerd Muller di Nusa Dua, Bali.


Selama hampir satu jam, Menko Airlangga menyampaikan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT). EBT memiliki cost yang sangat kompetitif, sekaligus dapat menjaga baseload yang diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi, termasuk di sektor industri.

Menko Airlangga juga menjelaskan beberapa upaya Indonesia terkait phasing out pembangkit listrik berbasis batu bara dan menggantinya dengan beberapa proyek energi terbarukan seperti cofiring batu bara dengan amonia, pembangkit listrik panas bumi, floating solar panel, dan hydropower.

“Kami mengharapkan dukungan UNIDO untuk Indonesia bisa terus berjalan, untuk percepatan transformasi energi hijau dan implementasi industri 4.0, serta peningkatan kapasitas industri nasional agar Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar global,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (23/9).

Menko Airlangga juga menjelaskan bahwa Indonesia menyiapkan instrumen alternatif seperti blended finance, terutama skema pembiayaan dengan menampung dana dari filantropi atau swasta, serta dari berbagai lembaga pengelola dana multinasional ataupun perencanaan, seperti ADB atau World Bank, untuk membantu dukungan pembiayaan pada program-program ekonomi hijau.

Secara garis besar, kerja sama Indonesia-UNIDO Country Pragramme (IUCP) fokus pada empat area utama, yakni penguatan akses pasar dan industrial competitiveness, energi bersih dan berkelanjutan, menjaga lingkungan, dan penguatan kerja sama dengan fokus kepada inovasi, digitalisasi dan industry 4.0.