189 Kades Datangi Kantor Bupati, Asisten: Bupati Sedang Mendampingi Menpan RB

189 Kades se Kabupaten Banyuwangi saat di Kantor Bupati/ist
189 Kades se Kabupaten Banyuwangi saat di Kantor Bupati/ist

Sebanyak 189 kepala desa mendatangi kantor Bupati Banyuwangi untuk menyampaikan aspirasi. Namun, Bupati Ipuk Fiestiandani Azwar Anas sedang berada di Jakarta.


Mereka mendatangi Kantor Bupati setelah dua hari sebelumnya berkirim surat, termasuk tembusan kepada Kapolresta Banyuwangi. Menggunakan kendaraan dinas, motor Thunder beramai-ramai.

Ratusan kades se-Bumi Blambangan tersebut terdiri dari Asosiasi Kepala Desa Banyuwangi (Askab), Forum Silaturahmi Kepala Desa Banyuwangi (FSKB), dan Perkumpulan Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (Papdesi).

Adapun kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi yang berkaitan dengan permasalahan yang tengah dihadapi pemerintahan desa. Mulai kelangkaan pupuk, keterlambatan pembangunan sampai kendaraan dinas yang dinilai kurang layak.

Mereka ditemui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan bersama beberapa pejabat lainnya. Arief mengatakan, pada prinsipnya 189 Kades tersebut ingin bertemu dengan Bupati Ipuk, yang ternyata ada jadwal mendadak dan harus mendampingi Menpan RB, Abdullah Azwar Anas.

“Bupati ini kan punya 3 jabatan, yang pertama Bupati, istri Pak Menteri, yang ketiga beliau sebagai Ketua Dharma Wanita Menpan RB. Sehingga waktu beliau itu, kegiatannya luar biasa banyak, padat ya,” kata Arief kepada wartawan usai menemui ratusan kades, dikutip Kantor berita RMOLJatim, Rabu (5/10).

Karena Bupati Ipuk tidak bisa menemui 189 Kades itu, Arief atas nama bupati memohon maaf. Sebab, para kades tidak dapat menyampaikan aspirasinya secara langsung. Meski sebelumnya telah beberapa Bupati Ipuk menemui para kades di masing-masing Dapil.

“Ada beberapa kali kita ketemu, di masing-masing Dapil ya. Sudah ada 3 kali pertemuan kita, tinggal dapil yang ketiga ini belum kita lakukan,” sebutnya.

Dalam pertemuan ketiga bersama sejumlah kepala desa membahas terkait Anggaran Dana Desa atau ADD.

“Sebetulnya Banyuwangi sudah melebihi, melebihi patokan dari 10 persen dari jumlah APBD, kita ini sudah 13 persen. Artinya, nilai yang sudah diberikan kepada kepala desa itu sudah melampaui yang ditetapkan di atas ketentuan yang sudah ditetapkan 10 persen,” papar Arief.

Mantan Kepala Dinas Pertanian itu mengungkapkan, bila Bupati Banyuwangi Periode 2010 sampai Februari 2021 pernah berjanji akan menganggarkan kendaraan dinas Kepala Desa. Tepatnya, sebelum Bupati Banyuwangi saat itu berakhir masa jabatannya dan Ipuk Fiestiandani maju menjadi Calon Bupati di Pilkada 2020.

“Yang terakhir, terkait dengan kewajiban memang, kewajiban Bupati berkaitan dengan memberi sepeda motor, meskipun ini tidak tersurat disampaikan memberikan sepeda motor, untuk tahun ini sudah dianggarkan untuk 51 Kepala Desa,” cetusnya.

Sementara itu, Ketua Askab Anton Sujarwo mengatakan, dalam pertemuan siang tadi ada beberapa aspirasi yang datang dari kalangan petani. Agar kebutuhan pupuk subsidi dapat dijangkau oleh masyarakat petani.

“Harapan kami pemerintah daerah bisa memperjuangkan, sehingga masyarakat petani yang ada di Kabupaten Banyuwangi tidak merasakan kesulitan pupuk,” ujar Anton Kades Aliyan.

Bahkan, Pemda juga diharapkan agar memperjuangkan petani jeruk dan tanaman holtikultura lainnya di Banyuwangi agar dapat membeli pupuk subsidi. Imbas dari Permentan 10 tahun 2022 yang mengatur pembatasan pupuk subsidi.

“Di wilayah Banyuwangi selatan kasihan petani di sana, tanaman mereka rata-rata jeruk dan buah naga juga butuh pupuk subsidi,” kata Ketua Papdesi, Murai Ahmad.

Usai ditemui sejumlah pejabat dan pembantu Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani para Kepala Desa membubarkan diri dan pulang. Dalam kesempatan itu, juga mendapat pengawalan dari aparat.