Bila Wawali Surabaya Armuji Tak Respon Tuntutan, Kompi Jatim Ancam Demo Susulan

Kompi Jatim menggelar unjuk rasa di Balai Kota Surabaya/RMOLJatim
Kompi Jatim menggelar unjuk rasa di Balai Kota Surabaya/RMOLJatim

Aksi unjuk rasa Kesatuan Organisasi Masyarakat Peduli Indonesia (Kompi) Jawa Timur di Balai Kota Surabaya akhirnya sia-sia.


Sebab tujuan aspirasi ke Wakil Wali (Wawali) Kota Surabaya Armuji tak tersampaikan secara langsung.

Pasalnya Wawali Surabaya, Armuji sedang melaksanakan ibadah umroh.

Kendati demikian puluhan massa yang tergabung dalam Kompi Jawa Timur tak patah semangat.

Mereka akan menggelar aksi susulan. Bahkan jumlah massa yang akan diterjunkan dalam aksi berikutnya jauh lebih banyak.

"Apabila satu minggu tidak terkonfirmasi dari Bapak (Armuji) ketika dia sudah sampai di Surabaya, maka kemudian kita sama teman-teman akan melakukan lebih banyak aksi di lapangan lagi," kata Perwakilan massa dari Kompi Jatim, Edi Mahmudi dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai unjuk rasa, Kamis (17/11).

Edi Mahmudi menjelaskan beberapa tuntutan yang mereka bawa. Pertama, massa minta Wawali Armuji menghentikan sidak yang dinilai mereka meresahkan warga.

"Karena sidak yang dilakukan Bapak Wakil Wali Kota hanya cenderung untuk mencari ketenaran saja. Bapak Wakil Walikota tidak tahu terhadap fakta yang ada di lapangan," ujar Edi Mahmudi.

Tuntutan kedua, lanjut dia, massa aksi meminta Wawali Armuji supaya menghentikan produksi konten yang dibuat tidak sesuai fakta. 

Konten seperti sidak yang dibuat Armuji, dinilai mereka hanya untuk pencitraan diri.

"Konten-konten yang dibuat oleh bapak untuk mensidak hanya untuk mencari pencitraan diri, maka itu tidak perlu sebenarnya kalau tidak sesuai dengan fakta di lapangan," ucapnya.

Ketiga, sambungnya, massa aksi menuntut Wawali Armuji harus paham terhadap aset yang dimiliki Pemkot Surabaya. Karena dari beberapa sidak lapangan, massa menilai jika Armuji tidak tahu menahu terhadap aset tapi disidak.

"Artinya kan aneh, seorang wakil walikota itu kemudian tidak tahu terhadap programnya. Apa dia (Armuji, red) tidak ada koordinasi atau komunikasi terhadap pimpinan atau dengan pimpinan yang menjalankan program itu," lanjut dia.

Selain itu, Edi Mahmudi melanjutkan, pihaknya meminta supaya aset yang dimiliki Pemkot Surabaya bisa digunakan untuk masyarakat umum. 

Artinya, aset itu tidak hanya digunakan untuk golongan atau kelompok-kelompok tertentu.

"Tapi ini murni (Pemkot Surabaya) melakukan program atau proyek untuk kepentingan masyarakat Surabaya," kata dia.

Dari berbagai konten yang dibuat Wawali Armuji, Edi Mahmudi mengungkap, ada kekecewaan yang dialami oleh masyarakat Surabaya. 

"Bapak Armuji itu tidak langsung mencari kebenaran fakta di lapangan. Sehingga di lapangan dengan apa yang diungkap Bapak Armuji tidak sesuai," tegas dia.

Seperti diberitakan massa aksi yang menyebut dirinya Kesatuan Organisasi Masyarakat Peduli Indonesia (KOMPI) Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di Balai Kota Surabaya.

Dalam unjuk rasa ini, massa aksi juga membawa sejumlah poster tuntutan. Poster tuntutan yang disertai foto ini ditujukan langsung kepada Wawali Surabaya, Armuji.

"Hentikan tindakan sidak yang meresahkan masyarakat. Hentikan produksi konten media sosial yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan," begitu bunyi poster tuntutan yang dibawa massa aksi.

Aksi unjuk rasa yang dimulai sekitar pukul 09.00 WIB, ditemui perwakilan pejabat dari Pemkot Surabaya. Yaitu, Ucok Henry Pardamean Simanjuntak. 

"Baik terima kasih, aspirasinya saya terima. Akan saya sampaikan ke pimpinan," kata Ucok sambil menerima tuntutan dari massa aksi dalam bentuk lembar tertulis.