Iklim Investasi Jatim Positif, Khofifah Dorong Investor Sulsel Buka Pabrik di Kawasan Industri SIER

kiri: Direktur Kawasan Industri Makassar (KIMA) Alexander Chandra Irawan dan Didik Prasetiyono Dirut Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER)
kiri: Direktur Kawasan Industri Makassar (KIMA) Alexander Chandra Irawan dan Didik Prasetiyono Dirut Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, berulang kali mempromosikan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dihadapan forum investor dan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman, dalam acara Misi Dagang dan Investasi di Kota Makassar, Kamis (17/11).


Dalam momen istimewa itu, Khofifah mengajak para investor Sulsel, untuk membangun pabriknya di SIER dan PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang) yang juga kawasan industri di bawah manajemen SIER.

"Lahan di kawasan industri PIER masih luas. Lokasinya sangat strategis. Memiliki sarana dan prasarana kawasan industri yang terintegrasi dan lengkap. SIER dan PIER juga memiliki pengolahan limbah atau IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) yang sangat baik. Apalagi iklim investasi di Jatim bagus dan positif, monggo bangun pabrik di SIER," ujar Khofifah, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Direktur Utama PT SIER, Didik Prasetiyono, yang hadir langsung dalam acara Misi Dagang dan Investasi tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jatim, karena secara aktif mengundang investor masuk ke Jatim. Hal ini menjadi bukti keseriusan Gubernur untuk membangun ketahanan ekonomi dan meningkatkan iklim investasi di Jatim.

"Ibu Gubernur sangat aktif dalam menggalang potensi ekonomi baik untuk peluang ekspor produk maupun mengundang investasi masuk ke Provinsi Jatim. Instruksi beliau jelas, agar kami terus mewujudkan pengelolaan kawasan industri yang hijau, modern dan terintegrasi di Jawa Timur . Lahan kami di PIER Pasuruan siap menyambut investor yang tertarik masuk ke Jatim," kata Didik.

Program Misi Dagang Pemprov Jatim secara signifikan ikut membantu mempromosikan potensi bisnis baik skala UMKM maupun skala industri termasuk kawasan industri seperti SIER, kata Didik, itu dampaknya sangat luar biasa. Sebab bisa menjaga realiasi pertumbuhan ekonomi di Jatim. 

"Ini termasuk cara Ibu Gubernur dalam menjaga pertumbuhan industri di Jatim. Dan hasilnya nyata. Hal itu dapat dilihat dari realisasi investasi di triwulan II tahun 2022 mencapai Rp29,9 triliun. Jumlah ini melebihi pertumbuhan investasi nasional sebesar 35,5 persen," jelasnya.

Di bawah Gubernur Khofifah, lanjut Didik, pertumbuhan ekonomi Jatim menunjukkan progres yang sangat baik. Pada kuartal III 2022, pertumbuhan ekonomi Jatim berada diposisi 5,58 persen. Begitu pula dengan capaian PDRB Jatim yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 2,15 persen, lebih tinggi nasional sebesar 1,81 persen. 

"Berdasarkan data BPS, pada triwulan III 2022 ini lapangan usaha Jaim mencatatkan pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa. Konstruksi tumbuh 6,20 persen dan real estate tumbuh 5,30 persen. PDRB tanpa migas tumbuh 6,13 persen. Tertinggi diantara provinsi di Pulau Jawa. Ini tentu sangat membanggakan," ungkapnya.

Sementara itu, menindaklanjuti Misi Dagang dan Investasi ini, Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman akan segera melakukan kunjungan balasan ke Jatim. Tujuannya untuk menjaga keberlangsungan bisnis antara Sulsel dan Jatim terus terjaga dengan baik.

"Kami memiliki produk alam yang melimpah. Kami juga over suplai produksi beras dan jagung. Kami ingin memastikan produk-produk kami ini bisa terserap. Dari 32 jalur tol laut, 27 langsung menghubungkan Surabaya dan Makassar, makanya kami ingin melakukan kunjungan balik ke Jatim, untuk memastikan sustainability bisnis antara Sulsel dan Jatim" tandasnya.