Pemilu Malaysia pada tahun ini tampaknya akan mengakhiri karir politikus senior sekaligus mantan Perdana Menteri terlama Malaysia, Mahathir Mohamad yang dinyatakan kalah dan kehilangan kursi di parlemen.
- Buntut 'Amplop Kiai', Pemuda Madura Desak Suharso Monoarfa Mundur dari Ketum PPP
- DPRD Jatim Sarankan Pemprov Libatkan Ulama Untuk Tekan Kasus Covid-19 di Bangkalan
- Dukung Ganjar, Awal Kehancuran PPP di Pemilu 2024
Baca Juga
Berdasarkan quick count dari hasil pemungutan suara pada Sabtu (19/11), Mahathir berada di urutan keempat dari lima calon legislatif di daerah pemilihannya, Langkawi.
"Ini adalah kejutan besar bahwa beliau (Mahathir) tidak hanya kalah, tetapi juga kalah dengan cara yang spektakuler," ujar Florence Looi dari Al Jazeera.
“Dia tidak hanya kehilangan kursinya tetapi juga kehilangan depositnya karena dia tidak bisa mendapatkan lebih dari seperdelapan suara. Partainya juga tidak berhasil memenangkan satu kursi pun," tambahnya.
Dimuat Al Jazeera, ini adalah kali pertama pria 97 tahun itu kalah dalam pemilu setelah lebih dari setangah abad terjun ke dunia politik.
Mahathir merupakan perdana menteri terlama Malaysia, yang menjabat selama 22 tahun, dari 1981 hingga 2003. Ia kembali ke politik dua tahun lalu untuk mengungkap mega korupsi 1MDB dari mantan Perdana Menteri Najib Razak.
- Megawati: Jangan Sekalipun Gentar Hadapi Kepungan Manuver Politik Praktis
- 12 Senpi di Rumah Dinas Mentan Masih dalam Penyelidikan Polda Metro Jaya
- Pengamat: Puan Berpeluang Maju Bila Jadi Cawapres Prabowo