Pemerintah Kota Mojokerto melakukan studi banding terkait penanggulangan HIV/AIDS ke Yayasan Lentera Surakarta dan Yayasan Kebaya Yogyakarta, Jawa Tengah, 19-20 November 2022.
- Kasus HIV di Surabaya Didominasi Warga Luar yang Berobat di Kota Pahlawan
- Pemkab Gresik Dorong KPA Intens Sosialisasi dan Konseling terhadap Penderita HIV-AIDS
- Ratusan Warga Kabupaten Gresik Dinyatakan Positif HIV AIDS
Baca Juga
Studi banding dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan jejaring rujukan pelayanan HIV/AIDS di Kota Mojokerto. Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bersama rombongan dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DinkesPPKB) serta Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Mojokerto.
Dihari pertama, wali kota bersama rombongan melakukan studi tiru ke Yayasan Lentera Surakarta yang merupakan satu-satunya di Indonesia yang menangani dan merawat anak-anak yatim-piatu dengan HIV/AIDS dari berbagai daerah.
Sementara hari kedua, Minggu (20/11) studi tiru dilanjutkan ke Yayasan Kebaya Yogyakarta yang merupakan sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang HIV dan AIDS, Keragaman Gender dan Pemberdayaan Lansia.
"Kita ingin belajar, menggali informasi, pengalaman terkait dengan pengelolaan orang-orang yang terpapar HIV sekaligus bagaimana sinerginya dengan pemerintah terkait regulasi dan seterusnya," ujarnya Ning Ita sapaan akrab wali kota dalam rilisnya yang diterima kantor berita RMOLJatim, Senin (21/11).
Dikatakan secara regulasi penanganan HIV/AIDS menjadi kewenangan pemerintah pusat. Namun disisi lain ada Undang-Undang yang mengamanahkan kepala daerah sebagai ketua KPA.
"Kita ingin mendapatkan sharing informasi bagaimana terkait hal tersebut di dua daerah Solo dan Yogyakarta ini," imbuhnya.
Nantinya, hasil dari studi banding ke dua yayasan HIV/AIDS tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Mojokerto. Langkah apa yang akan diambil dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Kota Mojokerto."Nanti kita rumuskan bersama-sama setelah kita tadi mendengarkan banyak informasi terkait hal tersebut di dua kota ini, akan segera kita rumuskan dengan tim," pungkasnya. Turut hadir mendampingi wali kota, Kepala DinkesPPKB Kota Mojokerto dr. Triastutik Sri Prastini, S.pA, Sekretaris DinkesPPKB Kota Mojokerto dr. Farida Mariana, M.Kes dan Sekretaris Harian KPA Kota Mojokerto, drg. Didik Parmudiyanto.
- Aksi Pembakaran Al Quran di Swedia dan Denmark Hina Nilai Suci Islam
- Kehadiran Kaesang di Politik Bisa Memperburuk Reputasi Jokowi
- Andi Sinulingga Membuktikan, Sodetan Ciliwung Proyek Sejak Era SBY yang Gagal Dieksekusi Jokowi dan Ahok