Bupati Sanusi Berikan Pencerahan Tentang Anti Kekerasan Terhadap Anak

 Bupati Malang, H.M. Sanusi, M.M saat memberikan sambutan/Ist
Bupati Malang, H.M. Sanusi, M.M saat memberikan sambutan/Ist

Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M memberikan pencerahan dan arahan tentang anti kekerasan terhadap anak di lingkungan pendidikan, serta bantuan hibah untuk pondok pesantren di Kabupaten Malang, bertempat di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (1/12) Malam.


" Adanya kasus perundungan siswa kelas 2 SD di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang, menunjukkan bahwa bullying masih marak terjadi di lingkungan sekolah. Tidak menutup kemungkinan terjadi pula di pondok pesantren. Kementerian Agama Kabupaten Malang sendiri telah melakukan pembinaan-pembinaan terkait kasus bullying, tentu saja bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Malang beserta Forkopimda Kabupaten Malang," ungkap H. Sanusi.

Pondok pesantren, lanjut Sanusi, merupakan lembaga pendidikan Islam yang memberikan pengajaran, pendidikan, dan keteladanan dari seorang kyai kepada santrinya. Sehingga pendidikan pesantren diharapkan dapat menempa diri santri menjadi pribadi yang mandiri, mengembangkan semangat kebersamaan yang meliputi sikap tolong-menolong, kesetiakawanan, dan persaudaraan sesama santri.

" Pesantren yang tumbuh dan berkembang di masyarakat dengan kekhasannya, telah berkontribusi penting dalam mewujudkan Islam yang rahmatan lil'alamin dengan melahirkan insan beriman yang berkarakter, cinta tanah air dan berkemajuan, serta terbukti memiliki peran nyata, baik dalam pergerakan dan perjuangan meraih kemerdekaan maupun pembangunan nasional dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia," paparnya.

" Maka dari itu, perlu kita sosialisasikan bersama forkopimda tentang pidana kasus bullying dan pelecehan sexual ke pondok-pondok. Yang mana perbuatan itu tidak boleh diteruskan dan harus berhenti”, tambahnya.

Lebih jauh, Sanusi juga menyampaikan, bahwa baik di sekolah maupun di pondok pesantren, siswa maupun santri harus bisa belajar mengembangkan dirinya. Seperti mengembangkan rasa kemasyarakatannya dan juga berlatih menjadi pemimpin.

" Keadaan demikian, dapat membantu anak dalam menemukan jati dirinya. Dengan berteman, maka terbentuklah rasa solidaritas.  Harapan kami, nantinya kita perbaiki dengan  saling intropeksi karena pengaruh modernisasi," tuturnya.

Terakhir, Sanusi mengajak kepada seluruh pengasuh pondok pesantren maupun seluruh pemangku kepentingan, untuk memantapkan komitmen dalam upaya menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif di setiap satuan pendidikan.

" Mari bersama-sama menciptakan lingkungan sekolah dan pondok pesantren yang ramah anak, utamanya di wilayah Kabupaten Malang yang kita cintai ini," pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, nampak hadir Dandim 0818 Malang-Batu, Jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, Ketua KPAI selaku narasumber, Kepala Kemenag Kabupaten Malang, Pimpinan Pondok Pesantren serta Sejumlah Jajaran Kepala OPD Kabupaten Malang. 

Laporan dari Malang: