Delapan Sekolah di Kota Malang Raih Penghargaan Adiwiyata, Wali Kota Sutiaji: Terus Terapkan Gerakan PBLHS

Wali Kota Malang, H. Sutiaji/Ist
Wali Kota Malang, H. Sutiaji/Ist

Delapan sekolah di Kota Malang meraih prestasi luar biasa, yaitu mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Nasional pada tahun 2022 ini.


Pemberian penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional Tahun 2022 tersebut diberikan oleh Wakil Menteri LHK ( Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Alue Dohong mewakili Menteri LHK di Auditorium Dr. Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta (1/12) beberapa waktu lalu.

Dengan adanya penghargaan itu, Wali Kota Malang, H. Sutiaji mengatakan, sekolah yang ada di Kota Malang agar terus menerapkan Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah).

"Prestasi yang membanggakan ini patut diapresiasi. Untuk sekolah-sekolah tersebut jangan berhenti menerapkan Gerakan PBLHS. Tak hanya itu, kita juga mengharapkan, ke depannya seluruh sekolah di Kota Malang dapat memahami, menyadari dan peduli serta mengubah perilaku untuk dapat melakukan budaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan," ungkap orang nomer satu di Kota Malang itu, Minggu (4/12).

Diawali pembiasaan di sekolah, lanjut Sutiaji, tentu akan membentuk generasi muda yang memiliki semangat untuk menjaga Kota Malang.

"Melindungi dari pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup, mencapai keserasian, keselarasan dan keseimbangan lingkungan hidup, mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana guna mewujudkan Kota Malang dengan lingkungan yang bersih, indah, sejuk, sehat dan nyaman," tuturnya.

Perlu diketahui, delapan Sekolah Kota Malang yang meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri di antaranya adalah SDN Lowokwaru 2, SDN Purwodadi 1, dan SD Unggulan Al-Ya’lu. Sedangkan untuk kategori Adiwiyata Nasional diraih oleh SDN Percobaan 2, SD Muhammadiyah 4, SDN Kota Lama 1, SMP Laboratorium UM dan SMPN 23 Kota Malang. 

Sementara itu, penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) itu adalah sebagai apresiasi sekolah yang telah berhasil melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS).

Penilaian calon Sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional Tahun 2022 diikuti 789 sekolah dari 27 provinsi. Setelah dilakukan seleksi administrasi, penilaian dokumen dan verifikasi lapangan secara sampling, ditetapkan Sekolah Adiwiyata Mandiri sebanyak 94 sekolah dari 17 provinsi dan Sekolah Adiwiyata Nasional sebanyak 305 sekolah dari 24 provinsi.

Selain itu, KLHK mencanangkan Gerakan PBLHS dengan harapan agar dapat mewujudkan perilaku warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya pelestarian fungsi lingkungan hidup serta adanya peningkatan kualitas lingkungan hidup di sekolah dan daerah.

Kemudian diharapkan dapat mendukung ketahanan  bencana warga sekolah. Gerakan yang dilakukan secara kolektif bagi warga sekolah secara sadar dan sukarela, berjejaring dan berkelanjutan menerapkan perilaku ramah lingkungan. 

Gerakan ini menitikberatkan pada aspek kebersihan, fungsi sanitasi dan drainase, serta pengelolaan sampah dan penanaman serta pemeliharaan pohon, tanaman, konservasi air dan konservasi energi, serta inovasi terkait perilaku ramah lingkungan hidup.

Berikutnya, jumlah Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri sejak tahun 2006 hingga 2022 ada sebanyak 4.149 sekolah, yang terdiri atas 3.150 sekolah Adiwiyata Nasional dan 999 sekolah Adiwiyata Mandiri. Sementara itu, jumlah sekolah berlabel Adiwiyata secara nasional (tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan mandiri) adalah sebanyak 27.169 sekolah.[adv]