Erupsi Gunung Semeru, Ribuan Warga Panik hingga yang Tinggal di Zona Aman Ikut Mengungsi

Situasi pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang/Ist
Situasi pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang/Ist

Ribuan warga terdampak erupsi Gunung Semeru, panik. Mereka memilih meninggalkan tempat tinggalnya. Sebab, mereka masih trauma atas peristiwa serupa yang menewaskan ratusan orang pada 4 Desember 2021 lalu, tepat setahun lalu.


Bahkan warga yang tinggal di zona aman di hunian tetap (huntap), yang dibangun pemerintah daerah dan pusat, juga ikut mengungsi.

Diketahui, Gunung Semeru kembali memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada Minggu (4/12) pukul 03.44 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang menyebut hingga Senin (5/12), ribuan warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di 21 titik. Belum ada laporan apakah ada warga terdampak yang mengungsi di kawasan Kabupaten Jember.

"Sebagian warga sebenarnya sudah tinggal di huntap yang dibangun pemerintah daerah dan pusat. Kawasan huntap berada di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro, sudah zona hijau atau aman, namun warga masih takut dan akhirnya ikut mengungsi," kata Kepala Bidang Pencegahan BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (5/12).

Dia menjelaskan ada 21 titik pengungsian di kawasan lapangan dan kantor desa di Kecamatan Candipuro, Tempeh, dan Pasirian. Sementara sejumlah wilayah zona merah seperti Curah Kobokan, Kajar Kuning, dan lainnya sudah steril dari aktivitas manusia.

Memasuki hari kedua, aktivitas Gunung Semeru masih terpantau landai, namun harus terus waspada bila sewaktu-waktu kembali terjadi erupsi besar.

"Apalagi saat ini masih musim penghujan, khawatir kawasan hulu yang terdampak erupsi terkena hujan deras, maka berpotensi terjadi lahar dingin," katanya.

Hingga Senin (5/13) hari ini belum ada laporan korban jiwa dalam bencana alam ini. Namun sejumlah korban luka telah dirawat di puskesmas terdekat. 

Pemkab Lumajang sendiri telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama 14 hari kedepan. 

Sebelumnya, status Gunung Semeru telah naik dari level 3 atau siaga menjadi level 4 atau awas.

Hingga Senin pukul 6 pagi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana geologi (PVMBG) menyebut gunung semeru masih mengeluarkan letusan hingga 4 kali letusan asap tinggi 500-700 meter.