Ketangguhan Berinovasi

Peneliti JPIPNetwork, Roadiansyah/Ist
Peneliti JPIPNetwork, Roadiansyah/Ist

TIAP pemerintah daerah (pemda) di Indonesia saat ini punya ketangguhan berinovasi (resilience to innovate) yang berbeda-beda. Biasanya tergantung pada persoalan yang dihadapi daerah. Ada persoalan yang cepat ditemukan solusinya, ada pula persoalan yang masih harus dicari penyelesaiannya. Belum lagi kalau pemda harus menghadapi sejumlah pilihan solusi serta dampak program, maka durasi penyelesaian bisa lebih lama. Karena tiap opsi bisa berbeda dampak ke masyarakat.

Misalnya, pelebaran trotoar atau pematang jalan. Sejumlah kajian trotoar di berbagai negara menyebut, bahwa pelebaran trotoar (sidewalk widening/broadening) termasuk program inovatif karena berkaitan pada mobilitas, interaksi, jejaring. Walau untuk sebagian orang, ini program sepele meski sesungguhnya tak boleh disepelekan. Ada ketangguhan berinovasi di dalam program ini.  

Ketika pemda melebarkan trotoar agar warga nyaman, aman serta bebas berjalan, ternyata kemudian dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di atas trotoar atau trotoar jadi lokasi parkir dadakan. Sehingga pemerintah daerah dihadapkan pada persoalan baru di satu sisi memberi keleluasaan warga, di sisi lain memberi kesempatan para pedagang. Tentu, ada warga yang terganggu, meski banyak pula yang tak mempermasalahkannya.

Dalam pelaksanaannya, program ini terlihat hanya pemda yang berkepentingan. Meski sebenarnya jika ditelisik lebih jauh, tersingkap ada beragam pemangku kepentingan (multi-stakeholders) di dalamnya. Ada kepentingan pejalan kaki, kepentingan pedagang kaki lima, kepentingan penyedia jasa kebersihan, kepentingan penyedia jasa perawatan jalan, pun kepentingan pengguna kendaraan.

Melebarkan trotoar jelas mempersempit ruang lalu-lintas kendaraan. Pejalan kaki leluasa bergerak, pengguna kendaraan harus perlahan akibat ruang lalu-lintas menyempit. Kecepatan kendaraan harus menurun walau tak selambat pejalan kaki. Situasi ini tentu menarik bagi para agensi iklan agar diperbolehkan memasang reklame di sisi jalan pelebaran trotoar. Artinya, ada kepentingan agensi juga pada program pelebaran trotoar. Tentu, pemda berkepentingan memperoleh pendapatan dari pajak reklame.

Pelebaran trotoar di DKI pada masa Gubernur Anies Baswedan menjadi contoh nyata. Begitupula, program serupa yang pernah digeber (mantan) Walikota Surabaya Tri Risma Harini di Kota Surabaya dan juga Walikota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Bahkan, pada tahun 2020, Pemkot Makassar bersama Pemprov Sulawesi Selatan melakukan pengembangan Jalan Metro Tanjung Bunga di Kota Makassar.

Perilaku Tangguh Berinovasi

Kesuksesan mengelola daerah memang butuh ketangguhan berinovasi. Semangat berlomba menjadi yang terbaik melayani warga. Menurut hasil kajian Alliger pada tahun 2015, ketangguhan mencakup dua hal. Pertama, ketangguhan individual. Kedua, ketangguhan tim. Ketangguhan individual berkait pada kinerja, mental, kesehatan fisik, perilaku di tempat kerja serta perilaku menghadapi perubahan. Sedangkan ketangguhan tim berkorelasi pada pemenuhan tugas rutin serta tugas khusus.

Sementara itu, kesulitan berinovasi biasanya dikarenakan konflik antar atau intra tim inovator, hasil yang tidak sesuai harapan, pemotongan anggaran, atau dampak tambahan dari krisis global seperti pandemi korona. Oleh karena itu, tidaklah aneh jika terjadi penghentian proyek inovasi sebelum mencapai tujuannya.

Dua pakar manajemen proyek, Sascha Fey dan Alexander Kock, dalam artikel mereka bertajuk ''Meeting challenges with resilience - How innovation projects deal with adversity'' menyebut istilah 'Innovation Resilience Behaviour' (IRB). Perilaku tangguh berinovasi. Ini berkaitan pada kesuksesan serta kesulitan sebuah proyek inovatif. Artikel yang termuat dalam 'International Journal of Project Management' (2022) itu mengurai IRB merupakan kapasitas untuk bertahan serta mengatasi situasi kritis (yaitu, stressor yang mengancam proyek inovasi, kekompakan tim, dan kinerja) melalui sebuah cara yang memungkinkan kinerja berkelanjutan menuju tujuan proyek.

IRB membantu mengidentifikasi kapan proyek telah di luar jalur dan tindakan yang tepat untuk mengembalikannya ke jalur yang benar. Misal, proyek inovasi daerah yang melenceng dari tujuan semula, bisa diupayakan kembali ke jalurnya manakala pemda menunjukkan IRB yang baik.

Perilaku dalam kaitan ini tertuju pada institusi, bukan pada personal. Sebab, ketangguhan bersumber pada kapasitas sistem keorganisasian yang dinamis dalam menghadapi beragam kendala yang mengganggu sistem tersebut. Dalam kasus pelebaran trotoar, kendala bisa timbul bukan saja dari pengucuran anggaran yang besarannya sudah dipastikan melalui penetapan sebelum tahun anggaran berjalan. Namun, kendala tak terduga bisa timbul saat pelebaran trotoar berdampak pada multi-pihak.

Tangguh Memang Sulit

Pandemi korona memang telah berdampak luas. Lebih dari setahun pandemi berlangsung sudah menyerap banyak sekali anggaran berakibat berbagai program inovasi di sektor lain harus dihentikan. Minimal menunggu hingga masa normal kembali. Namun demikian, fakta menunjukkan inovasi tetap berlangsung utamanya menyangkut keselamatan serta kesehatan warga. Contohnya, posko bantuan untuk korban pandemi di tingkat kelurahan di Kota Surabaya memakai aplikasi digital pada gilirannya ikut mempercepat proses vaksinasi. Pergeseran fokus kegiatan tapi tetap menunjukkan kemampuan berinovasi ini adalah cermin ketangguhan.  

Fey dan Kock menyebut lima prinsip agar ketangguhan itu muncul. Pertama, jangan terpaku keasyikan menyimak kegagalan. Kedua, tetap berupaya menyederhanakan. Ketiga, kepekaan terhadap kinerja. Keempat, komitmen terhadap ketangguhan. Kelima, menghormati kepakaran. Misalnya, andai tim pelaksana program terpaku pada kegagalan menata vaksinasi, maka sulit diharapkan muncul terobosan penataan vaksin yang tepat sasaran. Apalagi jika penataan itu tak disederhanakan berdasar kondisi di lapangan, maka agenda vaksinasi bisa amburadul.

Akhirulkalam, berinovasi dalam program atau kebijakan memang tidak bisa sembarangan, dan tidak sembarang pelaku atau pelaksana kebijakan mampu tangguh berinovasi. Sebab, ada kendala, ada hambatan, ada rintangan, yang semuanya harus bisa teratasi, kalau perlu diubah jadi peluang, asalkan ada ketangguhan menghadapinya.

Peneliti JPIPNetwork