Penanaman dan memperkenalkan kearifan lokal yang terdapat pada lingkungan masyarakat sejak zaman dahulu, kini dilakukan oleh MI At-Taqwa (MIA) Bondowoso, Kamis (8/12).
- Pemkab Bondowoso-Jurnalis Buka Bersama, Pj Bupati Bambang: Perkuat Sinergi
- Gas LPG 3 Kg di Bondowoso Langka dan Harga Meroket, Pj Bupati Gelar Sidak
- Pemkab Bondowoso Gencar Salurkan Bantuan Pangan, Pj Bupati: Tangani Kemiskinan, Kendalikan Inflasi!
Upaya tersebut seperti mengenalkan kebiasaan yang anak-anak pada zaman dahulu lakukan, termasuk pada generasi 90-an.
Berlokasi di GOR Pelita Bondowoso, acara tersebut diikuti ratusan siswa siswi MIA dengan beragam kegiatan permainan dan makanan tradisional.
Disampaikan Yulia, Salah satu wali kelas bahwa di tengah zaman 4.0 seperti sekarang, dengan mainan tradisional ternyata secara motorik, afektif dan kognitif anak-anak Indonesia bisa tumbuh dengan baik.
"Anak anak yang saat ini lebih sering mengenal gadget, kita coba untuk kenalkan dengan mainan yang lebih menarik dari pada hanya di depan layar gadget," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Anak anak didik dicoba untuk kenal pada jajanan tradisional yang mungkin belum pernah mereka cicipi. Karena yang sering dimakan saat ini adalah makanan import. "Seperti burger, kebab, spagheti, sosis dan sejenisnya," imbuhnya.
Selain itu Yulia mengatakan di kampung Dolanan ini, juga ada anak yang berpakaian baju adat daerah agar mereka tahu bahwa Indonesia kaya akan keragaman budaya.
"Sebagaimana yang sudah mereka pelajari pada tema diriku di dalam kelas," tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala MIA Bondowoso, Ustad Zakariya dalam sambutannya mendukung penuh acara di kampung dolanan ini.
Kegiatan ini juga tak pernah terlepas dari pembacaan sholawat saat pembukaan sebagaimana kultur MIA Bondowoso.
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi
- KPU Surabaya Buka Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024