Dongkrak Produkfitas Gula Nasional, Petrokimia Gresik Siapkan Program Makmur

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo/RMOLJatim
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo/RMOLJatim

Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menggandeng PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) sebagai entitas sub holding gula PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group untuk memperluas manfaat dari program Makmur.


Menurut Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, kerja sama itu merupakan upaya pihaknya bersama stakeholder dalam meningkatkan hasil panen tebu untuk mendongkrak produktivitas gula nasional. 

"Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, produktivitas gula pada tahun 2021 masih di angka 2,35 juta ton. Sementara kebutuhan gula tahun 2022 mencapai 6,48 juta ton, yang terdiri dari 3,21 juta ton Gula Kristal Putih (GKP) untuk konsumsi langsung atau rumah tangga dan 3,27 juta ton Gula Kristal Rafinansi (GKR) untuk bahan baku industri," ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (8/12).

"Melihat adanya gap antara kebutuhan dan produktivitas gula nasional, Petrokimia Gresik semakin termotivasi untuk memperluas jangkauan dari manfaat program Makmur dengan menggandeng SGN, karena realisasi di berbagai daerah program Makmur telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas budidaya tebu,” sambungnya.

Program Makmur, lanjut Dwi Satriyo, merupakan inisiasi dari Kementerian BUMN Republik Indonesia di bawah komando Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir yang dilaksanakan oleh Pupuk Indonesia Grup termasuk Petrokimia Gresik. 

"Program ini menciptakan ekosistem pertanian dari hulu hingga hilir, baik on farm maupun off farm dengan menggandeng sejumlah stakeholder diantaranya lembaga perbankan yang akan memberikan bantuan modal bagi petani, lembaga asuransi, hingga offtaker pertanian," imbaunya. 

"Dalam kerja sama ini, PT SGN berperan sebagai offtaker atau pembeli tebu hasil program Makmur untuk memberikan jaminan pasar kepada para petani. Petrokimia Gresik sendiri akan melakukan pendampingan budidaya dan menyiapkan agroinput pertanian," tuturnya. 

Dwi menambahkan, sepanjang tahun 2022 Petrokimia Gresik telah menjalankan program Makmur di lahan seluas 91.927 Hektar yang berada di berbagai daerah di Indonesia dan juga dengan beragam komoditas. 

"Realisasi terbesar ada di komoditas tebu dengan luasan 46.687 Ha atau lebih dari 50 persen dari capaian program Makmur secara keseluruhan. Adapun realisasi bersama anak perusahaan PTPN III Holding untuk komoditas tebu telah mencapai luas areal tanam 36.992 Ha dengan jumlah petani sebanyak 6.548 orang," ungkapnya.

"Untuk bisa menghasilkan produktivitas dan rendemen yang tinggi, maka dibutuhkan sarana maupun prasarana pertanian seperti pupuk dan pestisida yang berkualitas, serta budidaya yang tepat, di sinilah salah satu peran dari Petrokimia Gresik hadir melalui program Makmur,” tukasnya.

Inovasi yang dilakukan Petrokimia Gresik melalui program Makmur ini, kata Dwi akan meningkatkan motivasi petani untuk menanam tebu. Sehingga lahan tebu semakin luas dan produktivitasnya pun semakin tinggi.

“Jika pendapatan petani tebu meningkat, maka petani akan semakin termotivasi untuk kembali menanam komoditas tebu. Selain itu juga akan menarik minat generasi muda untuk mengoptimalkan potensi yang ada,” pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news