LSM Ancam Buka Aib Tiga Pejabat Bangkalan

Ratusan aktivis gabungan dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berunjuk rasa depan Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, pada Kamis (15/12)


Mereka yang terdiri dari Pusat Analisis Kajian Informasi (PAKIS), MADAS, BIDIK, dan AKB Foundation itu mendesak Plt Bupati Bangkalan Moh Muhni untuk segera mencopot tiga orang pejabat yang ditengarai terlibat dalam praktik suap jual-beli jabatan di Pemkab Bangkalan.

Nama-nama pejabat yang didesak segera mundur antara lain adalah, Taufan Zairinsyah (Sekda Bangkalan), Roesli Soeharyono (Kepala Dinas Perdagangan/mantan Plt BKPSDA), dan Erwin Yusuf (Kabag Protokol &Komunikasi).

Sejumlah LSM tersebut menyebut, ketiga orang pejabat itu sudah menzalimi eks Bupati Bangkalan, Ra Abdul Latif Imron.

Usai setengah jam unjuk rasa berlangsung, akhirnya asisten I, Ismet Efendi mewakili Plt Bupati Mohni menerima perwakilan massa di ruang Pemkab untuk beraudiensi.

Menanggapi tuntutan demonstran, Ismet menjelaskan bahwa pemberian sanksi hanya dapat dilakukan jika yang bersangkutan terbukti melakukan kesalahan. 

"Sanksi itu kalau memang terbukti ada kesalahan. Nanti Plt Bupati yang menindaklanjuti," ujar Ismet.

Sementara itu, Ketum LSM PAKIS, Abdurrahman Tahir yang bertindak sebagai korlap aksi, merasa kesal dengan sikap sekda yang terkesan sengaja menghindar untuk bertemu.

Karena hingga aksi demo kali ketiga sudah digelar, tapi Sekda tak pernah menemui pihaknya. Sehingga Rahman menyebut Sekda sebagai seorang yang licik dan pengecut.

Rahman menegaskan, jika tuntutannya untuk berdialog langsung dengan Sekda dan agar segera mundur dari jabatan, Rahman mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa kembali dengan jumlah massa yang lebih banyak.

"Lebih baik ketiga orang ini mundur. Ketimbang kami membuka semua aib-aib mereka, persoalan-persoalan mereka dengan bukti yang kami miliki, dan jangan paksa kami melakukan aksi demo dengan jumlah massa yang jauh lebih mengerikan," tandas Rahman.