Puluhan pemuda warga Desa Kedungjati, Kecamatan Kabuh, menggeruduk PT Camino Industrial Indonesia (CMI). Kedatangan mereka untuk menyuarakan keresahannya terkait pemberhentian kerja pemuda setempat oleh perusahaan itu.
- Jalan Mulus Lamongan Jadi Program Super Prioritas Pemkab Lamongan Akan Segera Terealisasi
- Kabupaten Malang Terpilih Sebagai Pilot Project Kelola Sampah Plastik, Ini Kata Bupati Sanusi
- Kaleidoskop 2022: Gebrakan Padat Karya dan Destinasi Wisata Baru Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Surabaya
Baca Juga
Massa mengatasnamakan Aliansi Pemuda Desa Kedungjati (APDK) meminta pertanggung jawaban dan komitmen perusahaan. Dengan mengendarai mobil komando berpengeras suara, massa memulai aksi demontrasi di depan pintu masuk perusahaan sekitar pukul 08.00 WIB.
Sekira 30 menit menggelar orasi secara bergantian, sejumlah perwakilan demonstran diterima untuk melakukan dialog dalam kantor perusahaan. Tak lupa, para demonstran APSK ini juga membawa sejumlah poster dan bendera merah putih.
Diantara tulisan poster tersebut, Jangan ada perjanjian sepihak diantara kita, Kami orang pribumi tidak mau dibodoh-bodohi, segera turun dari jabatanmu, Tanah kau beli pabrik kau dirikan kami kau terlantarkan, Perusahaan harus patuh Undang - Undang jangan asal PHK, Warga Kedungjati nagih janji, dan Hapus Outsourcing di PT CMI.
Dalam pokok tuntutannya, APDK meminta pertanggung jawaban perusahaan sebagai investor untuk memprioritaskan warga Desa Kedungjati sebagai karyawan di PT CMI. Selain itu perusahaan diminta untuk tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak.
"Kami warga Desa Kedungjati meminta perusahaan penuhi komitmennya sebagai investor," kata Soni, salah satu orator APDK dalam demonstrasi berlangsung di depan PT CMI, jalan raya Ploso-Kabuh, Kamis (22/12) dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Tidak hanya itu, massa juga menuntut penanggulangan pencemaran kerusakan lingkungan hidup, terutama di tanah persawahan lingkungan sekitar PT CMI. Memberikan kesempatan CSR untuk masyarakat setempat.
Kordinator Aksi Aliansi Pemuda Desa Kedungjati, Hendrik menyampaikan bahwa, perusahaan selaku investor harus berkomitmen. Para pemuda desa Kedungjati menagih janji PT CMI tentang tidak adanya outsourcing diperusahaan, seperti yang disepakati waktu sosialisasi dengan warga setempat.
"Perusahaan juga harus menjamin kebebasan berserikat bagi karyawan di PT CMI," katanya.
Setelah berorasi secara bergantian, perwakilan massa didampingi kepala Desa Kedungjati dengan pihak manajemen perusahaan dan penyedia jasa outsoursing terlibat perundingan alot dalam ruangan kantor perusahaan.
Meski demikian ada sejunlah poin yang menjadi kesepakatan dan ditandatangani oleh kedua belah pihak untuk ditindaklanjuti. Terlihat pengamanan dari pihak kepolisian polsek Kabuh dan Polres Jombang, juga jajaran satpol PP dan satpam perusahaan.
- Disdik Bangkalan Sarang Garong Uang Negara
- Massa Nusa Bangsa Demo Kantor NU Jatim, Inginkan Kader Nahdliyin Tulen Di Pilpres 2024
- Bila Wawali Surabaya Armuji Tak Respon Tuntutan, Kompi Jatim Ancam Demo Susulan