Zulhas Bawa PAN Makin Mesra dengan NU

Ketua Umum DPP PAN sata hadiri agenda Muskerwil PWNU Jatim/Ist
Ketua Umum DPP PAN sata hadiri agenda Muskerwil PWNU Jatim/Ist

Partai Amanat Nasional (PAN) dinilai semakin hari semakin mesra dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).


Hal itu diungkapkan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar saat menyambut Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan saat menghadiri Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Pesantren Mojosari, Nganjuk.

“Selamat datang juga Mendag, ini Kiai juga kalau di Lampung ini, Kiai Zulkifli Hasan, yang sekaligus juga Ketua Umum PAN. Rasa-rasanya PAN ini sekarang semakin dekat kepada NU, ketimbang yang lain,” ujar Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar seperti dikutip redaksi, Minggu (25/12).

Usai disebut Kiai oleh Ketua PWNU Jatim, Zulkifli Hasan hanya menanggapi dengan rendah hati dan mengaku hanya seorang lulusan PGA (Pendidikan Guru Agama).

“Pak Kiai Marzuki dan para Masyaikh yang kami hormati, saya ini hanya seorang lulusan PGA, kalau tidak merantau mungkin hanya jadi guru biasa,” ujarnya.

Meskipun demikian, Zulhas yang dibesarkan dalam lingkungan Muhammadiyah menyebut dirinya bisa menjadi seperti saat ini salah satunya berkat didikan para guru yang mengajarinya Sholawatan.

Zulhas juga menyebut NU sebagai organisasi yang sangat besar. Selain itu, kata mantan Menteri Kehutanan ini, NU  sangat berpotensi mendorong kebangkitan ekonomi umat.

“Kita semua tahu potensi NU dengan ribuan pesantrennya. Kita harus dukung NU untuk menjadi pelopor kebangkitan ekonomi keummatan, terutama lewat pesantren-pesantren serta para pengusaha NU.”

Zulhas juga menyinggung soal Kemendag  yang  telah Menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Sinergi Pengembangan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf di Yogyakarta.

“Ini adalah sinergi yang baik, pintu masuk bagi kita untuk mendorong berbagai macam kolaborasi untuk kemajuan kewirausahaan pesantren. Mulai dari produksi hingga pemasaran,” katanya.

Menurut Zulhas, kalau mau melihat Indonesia digdaya, maka pemerintah mesti membesarkan NU dan Muhammadiyah.

"Kalau mau lihat indonesia digdaya, karena kedua ormas tersebut adalah mayoritas bangsa ini. Kalau mereka digdaya maka digdaya pula bangsa Indonesia," tutupnya.