Hasyim Asyari Siap Hadapi Aduan Wanita Emas di DKPP

Ketua KPU RI, Hasyim Asyari/RMOL
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari/RMOL

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari siap hadapi aduan dugaan pelanggaran kode etik yang dilayangkan Gerakan Melawan Politic Genocide (GMPG) ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).


Sebelumnya Hasyim dilaporkan atas tudingan pelecehan seksual terhadap Hasnaeni. GMPG menuding Hasyim menerima gratifikasi seks untuk meloloskan Partai Republik Satu dalam tahap verifikasi administrasi partai politik (parpol) calon peserta Pemilu Serentak 2024.

Hasyim menegaskan, KPU RI sudah sepatutnya selalu siap menghadapi gugatan atau pelaporan dari calon peserta pemilu ke lembaga-lembaga penegak hukum kepemiluan.

"Ya kalau ada aduan, ada gugatan ya nanti kita jawab di forum-forum tersebut," ujar Hasyim saat ditemui di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (29/12).

Bahkan saat disinggung soal tudingan GMPG terkait dugaan pelecehan seksual kepada Hasnaeni yang dikenal dengan julukan "Wanita Emas", Hasyim memastikan siap untuk menghadapinya dalam proses persidangan.

"Termasuk ya (laporan GMPG) terkait tudingan dugaan pelecehan ke Hasnaeni," demikian Hasyim dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

GMPG yang diisi 9 parpol yang notabene tidak lolos tahapan pendaftaran dan verifikasi administrasi, melaporkan dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPU RI Hasyim Asyari ke DKPP pada pekan lalu.

Mereka menuding, Hasyim Asyari telah melakukan gratifikasi seks untuk meloloskan Partai Republik Satu yang Ketumnya ialah Hasnaeni Moein atau dikenal sebagai "Wanita Emas" agar parpol ini bisa berlanjut ke tahapan verifikasi administrasi.

Menurut parpol barisan GMPG ini, Hasyim melakukan pelecehan kepada Hasnaeni. GMPG menganggap komisioner KPU RI dua periode itu telah melanggar kode etik penyelenggara pemilu.

Hasnaeni sendiri menyatakan bahwa pengakuannya kepada sejumlah pimpinan parpol dalam rekaman video yang beredar di sejumlah platform media sosial (medsos) beberapa hari lalu, bukan suatu hal yang benar-benar terjadi.

Hasnaeni menyatakan bahwa pengakuan soal ia mengalami pemerkosaan dan pelecehan seksual yang dilakukan Hasyim Asyari adalah tidak benar.

Hasnaeni menyatakan hal tersebut tidak benar lantaran pada saat video direkam kondisinya tidak dalam keadaan stabil.

"Perkataan itu saya katakan karena kekesalan saya dan kekhilafan saya akibat saat ini saya sedang mengalami sakit depresi," jelasnya.