Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya membangun rumah korban kebakaran di Jalan Kedondong Kidul II, Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya, Jumat (30/12).
- Menteri LHK Apresiasi Program Pemkot Surabaya, Dorong Pengolahan Sampah di Tingkat RW
- Pemkot Surabaya Terima Mahasiswa PKL FISIP UNAIR, Dorong Kritik Membangun Lewat Jurnalistik
- Pemkot Surabaya Bersama PDAM dan Potas Bersihkan Sungai Kalimas
Selain itu, turut dilakukan pembangunan jamban, pemberian modal usaha, hingga memberikan biaya kos sementara kepada 15 keluarga yang terdampak kebakaran.
Bantuan yang diserahkan kepada para korban kebakaran, tidak lepas dari peran ASN di lingkungan Pemkot Surabaya.
Sebab, para ASN yang telah menyalurkan zakatnya kepada Baznas Kota Surabaya, segera dimanfaatkan untuk membantu masyarakat di Kota Pahlawan.
“Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Baznas dan Direktur PDAM yang memberikan bantuan. Melalui Baznas, saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh jajaran ASN Pemkot Surabaya yang disampaikan (zakat) kepada Baznas untuk membantu keluarga yang terkena bencana kebakaran. Juga diberikan bantuan modal dan rombong untuk mereka berusaha,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Saat menyerahkan bantuan dan mengunjungi para korban kebakaran, ia tak menyangka bahwa rasa gotong-royong dan guyub rukun warga Jalan Kedondong Kidul II sangat besar.
Ketua RT setempat turut menggalang dana atau donasi untuk membantu pemilik lahan yang dijadikan kos-kosan.
Karenanya, ia meminta pemilik lahan tidak menaikan harga sewa lantaran telah mendapat bantuan donasi dalam proses pembangunan kosan miliknya.
“Saya juga matur nuwun (terima kasih) kepada Pak RT yang bergerak untuk memberikan informasi dan bekerjasama dengan kami. Bahkan, Pak RT membuat donasi untuk membantu penyelesaian rumah-rumah (penghuni kosan) yang membang tidak bisa disentuh karena bukan di tanah miliknya pribadi. Sehingga disitu ada donasi yang muncul,” ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa para warga sekitarlah yang melakukan pengerjaan pembangunan.
“Karena ketika ada bantuan donasi, yang mengerjakan adalah warga sendiri. Kebetulan warga disini ada yang (berprofesi) tukang dan kuli (pekerja kasar),” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Baznas Kota Surabaya Moch. Hamzah mengatakan, usai bencana kebakaran tersebut, Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya langsung melakukan pendataan korban kebakaran dan mengajukan kepada Baznas.
Bantuan yang diberikan diantaranya, pembangunan 4 rumah senilai Rp30 juta per unit, 2 jamban, pemberian biaya kos sementara kepada 15 KK, modal usaha kepada 10 orang senilai Rp2 juta perorang, dan modal kerja berupa rombong untuk 6 orang terdampak.
“Ada 4 rumah milik pribadi yang diperbaiki, masing-masing rumah senilai Rp 30 juta. Kemudian ada 15 keluarga (KK) yang kita ungsikan sementara dan kita sewakan kos-kosan selama satu bulan sambil memperbaiki rumah mereka (donasi) membangun kosannya yang baru. Sambil berjalan juga, istrinya kami berikan modal usaha, kurang lebih 14 orang yang kita berikan modal usaha,” kata Hamzah.
Selain memberikan modal usaha, pihaknya juga memberikan modal alat kerja. Berupa peralatan pekerja keras (tukang).
Hal itu juga diberikan pada penghuni kosan yang menjadi korban kebakaran.
“Pemilik lahan yang kontrakan ini penghuninya hampir 12 KK, itu semua kita bantu modal usaha karena semua terbakar habis,” ujarnya.
Ditemui dilokasi yang sama, Direktur Utama PDAM Surya Sembada Arief Wisnu mengatakan bahwa bentuk kerjasama dalam pemberian bantuan ini dilakukan oleh pihaknya bersama Baznas Kota Surabaya.
“Bentuk kerjasamanya itu separuh-separuh (sebagian). Dari PDAM separuh dan dari Baznas (digabungkan),” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Siap Selaraskan Program Daerah dengan Pemerintah Pusat
- Munas VII APEKSI 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota Eri Tegaskan Komitmen Bangun Negeri Tanpa Kesenjangan
- Menteri LHK Apresiasi Program Pemkot Surabaya, Dorong Pengolahan Sampah di Tingkat RW