BKSDA Utus Tim Identifikasi Video dan Lokasi untuk Melacak Macan Tutul di Destinasi Telunjuk Raung Banyuwangi

Caption: Seekor macan tutul tertangkap kamera warga di destinasi wisata Telunjuk Raung Songgon Banyuwangi/repro
Caption: Seekor macan tutul tertangkap kamera warga di destinasi wisata Telunjuk Raung Songgon Banyuwangi/repro

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur telah mengutus tim untuk mengidentifikasi video yang beredar dengan lokasi temuan macan tutul di destinasi wisata Telunjuk Raung.


Setelah mencocokkan rekaman kamera warga dengan kondisi riil di lokasi, BKSDA baru dapat melakukan penelusuran jejak hewan bernama latin panthera pardus itu.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Banyuwangi, Purwantono mengatakan, telah mengirim tim untuk menggali informasi detail di lapangan, guna melakukan pencocokan rekaman yang berdurasi 19 detik dengan kondisi di lapangan.

Nantinya, bila di lokasi tersebut benar disinggahi oleh macan tutul, tim yang terjunkan BKSDA akan membuat koordinat, dikaji apakah habitatnya memang di situ atau tidak.

“Iya macan tutul itu, dia kan memang pemanjat dahan pohon,” tegasnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (2/1).

Kalau di area wisata Telunjuk Raung tersebut bukan habitat aslinya, maka macan tutul tersebut akan dikembalikan ke habitat aslinya.

Untuk mengetahui habitat aslinya, kata dia, dapat ditelusuri dari lokasi penemuan macan tutul.

“Apakah macan tutulnya memang tinggal di sana, atau apakah hanya singgah, kami masih akan memastikannya,” ujar Purwantono.

Jika di lokasi penemuan macan tutul bukan habitat asli binatang yang dilindungi, maka BKSDA akan mengupayakan evakuasi. Yakni dengan cara pembiusan atau penghalauan.

"Akan dievakuasi kalau bukan habitat asalnya, biar tidak meresahkan masyarakat," cetusnya.

Macan tutul itu, diduga memang berasal dari daerah Gunung Raung. Karena lokasi penemuannya berada di lereng gunung tersebut.

Purwantono menjelaskan, macan tutul adalah satwa yang dilindungi Undang-undang. Untuk itu, ia menghimbau masyarakat agar tidak mendekat ke lokasi pertama ditemukan.

"Dikhawatirkan nanti macan tutul panik, bisa menerkam orang. Dia berbahaya dan bisa menyerang saat dalam kondisi terpaksa," ujarnya.

Menurutnya, di luar taman nasional, temuan macan tutul yang terekam kamera baru kali ini terjadi di Banyuwangi. Selama ini, hanya informasi adanya orang yang mengaku pernah melihat. Tetapi tidak ada bukti visual yang mendukung.

Penampakan macan tutul di lereng Gunung Raung, tepatnya di kawasan wisata air terjun Telunjuk Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi terekam kamera warga.

Sebelumnya, penampakan seperti ini juga pernah terjadi di lereng Gunung Raung, yaitu sekitar awal Desember 2022.

Kepala Desa Sumberarum, Ali Nurfatoni mengatakan, kejadian itu tertangkap kamera petugas wisata air terjun Telunjuk Raung sekitar pukul 22.00 WIB pada 31 Desember 2022. Setelah menyantap seekor monyet macan tersebut nampak tertidur sampai pukul 04.00 WIB (1/1).

"Selama ini hanya informasi dari masyarakat saja, yang mengaku pernah melihat, tapi tidak ada buktinya," ucapnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news