Pernyataan Megawati Soekarnoputri bahwa 'Joko Widodo kasihan kalau tidak ada PDI Perjuangan' memberikan pesan politik bahwa dirinya ingin menunjukkan bahwa kekuatan politiknya jauh lebih besar dari orang nomor satu di Indonesia itu.
- Tak Ada Perbedaan Ideologi Partai antara Gerindra dan PDIP, Pertemuan Megawati dan Prabowo Sudah Direncanakan
- PDIP Masih Fokus Dorong Hak Angket
- Prabowo Harus Berkenan Menemui Megawati
Direktur Eksekutif Indostrategic Ahmad Khoirul Umam berpendapat, selain unjuk kekuatan, Megawati ingin memberi peringatan agar Jokowi tidak lupa pada jasa dirinya yang telah mencapreskan Jokowi selama 2 periode pemilu terakhir.
"Artinya, Megawati ingin memperingatkan Jokowi agar tidak bermain sendiri hingga melewati batas-batas kewenangan yang seharusnya dikendalikan Megawati sebagai pimpinan PDIP," jelas Umam melansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/1).
Pandangan Dosen Universitas Paramadina ini, jika Jokowi berani bermanuver sendiri dengan membentuk poros koalisi yang ditujukan untuk menggiring keputusan PDIP, hal itu akan dianggap sebagai tindakan politik di luar garis keputusan partai.
"Maka langkah itu dirasa offside secara politik oleh Megawati," pungkasnya.
- Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi: Segera ke PKB, Gerindra, Golkar, PPP, PAN dan Parpol Lain
- PDIP Beri Sinyal Berkoalisi Dukung Khofifah di Pilgub Jatim 2024
- Satu Lagi Mantan Pejabat Jember Ikut Bersaing Rebut Rekom Bacabup di PDIP