84,03 Persen Pelajar Indonesia di Luar Negeri Tidak Tahu Pemilu 2024

foto/net
foto/net

Pengetahuan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri tentang Pemilu Serentak 2024, termasuk dari kalangan pelajar dan atau mahasiswa yang akan ikut memilih nanti, masih terbilang minim.


Hal tersebut merupakan temuan survei yang dilakukan Perhimpunan Pelajar Indonesia se-Dunia Kawasan Amerika Eropa (PPIDK Amerop), yang dirilis dalam diskusi virtual yang digelar Koalisi Pewarta Pemilu (KPP) berkolaborasi dengan PPI Italia bertajuk "Persiapan, Tingkat Partisipasi, dan Tantangan Pemilu 2024 di Luar Negeri" pada Jumat (20/1).

"Kalau kita dalami sejauh mana hak memperoleh informasi (melalui pertanyaan); 'apakah anda tahu caranya terdaftar sebagai pemilih?' Dari survei yang kami lakukan, sebagian besar atau sebanyak 84,03 persen mengatakan tidak tahu," ujar pemapar kajian yang betindak sebagia Sekjen PPI Italia sekaligus mahasiswa master hukum University of Turin, Erwin Natosmal Oemar dalam diskusi.

Lebih dari itu, Erwin mengatakan bahwa surveinya menemukan mengenai pengetahuan pelajar atau mahasiswa tentang cara menuangkan hak suaranya dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 di luar negeri nanti.

"Ada 77,31 persen menyatakan tidak tahu (cara menyampaikan hak suaranya di Pemilu 2024 nanti)," urainya.

Lebih lanjut, Erwin mengatakan bahwa pertanyaan tentang pengetahuan pelajar dan atau mahasiswa mengenai pelaksanaan pemilu di luar negeri, beserta dengan cara-cara menyampaikan suara, sangat penting.

"Karena karakter pemilih atau pemilu di luar negeri dengan di Indonesia sangat berbeda. Kita mengenal di Indonesia dengan metode coblos, langsung datang ke TPS. Tapi kalau kita lihat pengelaman pemilu sebelumnya (di luar negeri) ada 3 cara," katanya.

"Yaitu (cara menyampaikan hak suara di luar negeri adalah) dengan (mengirimkan) surat, datang (langsung ke Tempat Pemungutan Suara atau TPS) maupun dengan adanya TPS (atau kotak suara) keliling," demikian Erwin menambahkan.

Survei yang diinisiasi PPI Italia ini dilaksanakan pada 10 sampai dengan 17 Januari 2023 dengan responden yang terlibat sebanyak 119 orang.

Mayoritas responden atau 60,5 persen merupakan pelajar atau mahasiswa yang berdomisili di Italia. Sementara sisanya, 39,5 persen merupakan mahasiswa Indonesia yang berada di luar Italia.

Dari segi latar belakang, sebagian besar responden merupakan mahasiswa yang sedang menempuh studi atau telah menyelesaikan studi pascasarjana sebanyak 63,87 persen. Kemudian mahasiswa sarjana 27,73 persen, mahasiswa tingkat doktoral sebanyak 5,04 persen, dan SMA 3,36 persen.

Survei ini dilakukan melalui poling terbuka, dengan metode non-probability sampling dan teknik purposive sampling yang ditujukan spesifik kepada para pelajar atau mahasiswa Indonesia yang sedang studi di luar negeri, dan mempunyai hak plih untuk Pemilu 2024.