Bergabungnya Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjadi kader Partai Golkar menuai respons positif berbagai pihak. Tak terkecuali dari partai politik lain.
- Duet Airlangga-Ganjar 2024, Peluang Menang Satu Putaran Berat
- Ganjar Sebut Pemilih Pemula Lebih Tertarik Gimik Politik
- PPKM akan Selalu Ada Sampai Pemerintah Umumkan Pandemi Jadi Endemi
Bagi Penjabat Sementara (Pjs) Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jabar, Zaini Shofari, langkah Ridwan Kamil berlabuh ke Partai Golkar adalah hak politik setiap individu dalam menentukan pilihan politiknya, termasuk berpartai.
"Menyambut baik, RK (Ridwan Kamil) masuk parpol (Partai Golkar), agar lebih mengerti dan memahami tata kelola partai. Sehingga atmosfer dan dinamika kekuasaan, seutuhnya didalami," kata Zaini dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (19/1).
Ditambahkan Zaini, PPP Jabar merupakan parpol pengusung pasangan "Rindu" (Ridwan-Uu) pada gelaran Pilgub 2019 dengan suara terbesar, yakni 9 kursi bersama partai lain.
"PPP Jabar sudah banyak memberi pendidikan politik pada RK, termasuk saat prosesi panjang jelang Pilgub 2019, yang dimulai sejak Januari 2018 sampai hari ini," ujarnya.
Dengan bergabung bersama Partai Golkar, Zaini berharap Ridwan Kamil semakin mengerti anatomi demokrasi di Indonesia. Khususnya hubungan antarpartai dan konstituen.
"Semoga (Ridwan Kamil) dapat modal dasar yang bermanfaat untuk seutuhnya jadi pemimpin sejati," tandas Zaini.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, akhirnya menjadikan Partai Golkar sebagai parpol tempatnya berlabuh untuk mengarungi kontestasi Pemilu 2024.
Bergabungnya Ridwan Kamil diumumkan langsung Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, di Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (18/1).
- Golkar Siapkan Kandidat Calon Walikota Madiun di Pilkada 2024
- Instruksi DPP Golkar: Menangkan Hari Wuryanto di Posisi Calon Bupati Madiun 2024-2029!
- Eri Cahyadi Safari Politik ke Partai Golkar Surabaya, Ketua DPD Sebut Hatinya Eri Sudah Golkar