Pemkot Surabaya Teken MoU dengan IKA ITS, Siap Digitalisasi Seluruh Perangkat Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi bersama Wahid Wahyudi/RMOLJatim
Wali Kota Eri Cahyadi bersama Wahid Wahyudi/RMOLJatim

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) di ruang sidang Wali Kota Surabaya, Balai Kota Surabaya, Jumat (27/1).


Penandatanganan itu dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Ketua IKA ITS Pengurus Wilayah Jawa Timur Wahid Wahyudi.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa selama ini Pemkot Surabaya sudah banyak mendapatkan pendampingan dari ITS dan perguruan tinggi lainnya yang ada di Kota Surabaya. 

Pendampingan itu banyak di dinas teknis seperti di Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) dan dinas lainnya.

“Nah, kali ini kita MoU dengan Ikatan Alumni ITS karena saya berharap ketika ada pergerakan bersama ITS, IKA ITS dan Pemkot Surabaya, maka ini akan membawa perubahan yang sangat luar biasa bagi Surabaya,” kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai penandatanganan MoU.

Ia mencontohkan ketika ada rapat tentang salah satu program, pemkot biasanya mengundang tenaga ahli dari ITS, kemudian ketika pelaksanaannya didampingi oleh teman-teman IKA ITS. 

Apalagi, IKA ITS ini terdiri dari orang-orang yang sangat luar biasa, sehingga ketika dia tidak menjadi dosen tapi menjadi pengusaha, maka ini akan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi.

“Saya berharap dengan MoU ini akan memunculkan sinergi yang sangat luar biasa dan hasilnya juga akan sangat luar biasa untuk Kota Surabaya,” ujarnya.

Menurutnya, yang dikerjasamakan ini adalah bidang-bidang yang berhubungan dengan yang ada di ITS, seperti transportasi, pengolahan zak kimia terkait dengan limbah dan pengembangan sistem pemerintahan lainnya, termasuk digitalisasi semua Perangkat Daerah (PD). 

“Sebenarnya kita mempunyai orang-orang hebat di sisi itu, kenapa kita tidak memberikan yang terbaik untuk kota ini, apalagi ITS itu berdiri di Kota Surabaya, berarti saya yakin kita ITS dan para alumninya akan memberikan yang terbaik bagi umat Surabaya,” imbuhnya.

Bagi Wali Kota Eri, ketika ITS dan alumninya bisa memberikan sumbangsihnya kepada Surabaya, tentu ada kebanggan tersendiri. 

Bahkan, ia mengaku ketika bertemu dengan sejumlah alumni ITS selalu menyampaikan ingin berkontribusi untuk kota ini, sehingga hal itulah yang nanti ke depannya akan dilakukan.

“Saya yakin kita bisa merubah Surabaya dan bisa menyelesaikan berbagai masalah di Kota Surabaya. Bahkan, saya juga ingin menyelesaikan permasalahan di Surabaya Raya, karena bagaimana pun kita juga ditunjang oleh Gresik dan Sidoarjo, makanya nanti transporasinya dan lainnya bisa berkolaborasi ke depannya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua IKA ITS Pengurus Wilayah Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan bahwa penandatanganan MoU ini dalam upaya meningkatkan kinerja IKA ITS untuk bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan Kota Surabaya. 

Khususnya permasalahan-permasalahan yang menyangkut dengan hal-hal teknik, yang mana perkotaan itu selalu dihadapkan dengan permasalahan transportasi, persampahan, banjir dan lainnya.

“Nah, kita berharap IKA ITS yang berada di Surabaya ini bisa memberikan kontribusi lebih, karena kampus ITS ini berada di Surabaya, maka kita MoU dengan Surabaya, dan ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama dengan PD yang ada di Surabaya, terutama untuk membahas masalah teknis-teknisnya,” ujarnya.

Ia juga memastikan bahwa dalam waktu dekat Pemkot Surabaya bersama IKA ITS akan melakukan digitalisasi seluruh perangkat daerah yang ada di Pemkot Surabaya. 

Wahid mencontohkan seperti lampu penerangan jalan yang sebenarnya bisa menggunakan aplikasi, sehingga ketika ada lampu penerangan jalan yang mati, tidak perlu menunggu laporan dari masyarakat, tapi Kepala Dinas Perhubungan Surabaya sudah bisa mendeteksi melalui aplikasi yang ada di handphonenya.

“Ketika sudah tahu ada lampu mati, maka detik itu juga bisa dilakukan penggantian lampu tanpa harus menunggu laporan masyarakat. Semoga ke depan digitalisasi ini bisa segera terwujud,” pungkasnya.