PA 212-GNPF Sebut Kasus Pembakaran Al Quran Mirip Ahok, Ribuan Umat akan Geruduk Kedubes Swedia

Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif/RMOL
Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif/RMOL

Gerakan 212 lahir sebagai bentuk perlawanan terhadap penodaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.


Untuk itu, umat Islam diminta kembali bergerak turun ke jalan geruduk Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia dan Belanda melawan aksi pembakaran Al Quran di Swedia belum lama ini.

Sekretaris Majelis Syuro Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif mengatakan, ribuan orang yang tergabung dalam Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) akan turun ke jalan pada hari ini.

"(Aksi di Kedubes Swedia dan Belanda) jam 13.00," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin pagi (30/1).

Aksi dengan tema Aksi Bela Al Quran 301 di Kedubes Swedia dan Belanda siang ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pembakaran salinan Al Quran oleh politisi sayap kanan di Swedia Rasmus Paludan.

"Ingat, gerakan 212 lahir karena perlawanan terhadap penoda agama. Maka ketika Quran dibakar dan dirobek, kita wajib turun kembali. Jangan biarkan siapa pun menodai agama apa pun," pungkasnya.