964 ASN di Jember Pensiun Tahun 2023, Ini Pesan Bupati Hendy

Bupati Jember Hendy Siswanto saat menyerahkan SK pension bagi ASN/RMOLJatim
Bupati Jember Hendy Siswanto saat menyerahkan SK pension bagi ASN/RMOLJatim

Sebanyak 964 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Jember akan memasuki masa pensiun atau purna tugas pada 2023 ini.


Demikian disampaikan Bupati Jember H Hendy Siswanto saat menggelar silaturahmi sekaligus menyerahkan sejumlah SK pensiun ASN Pemkab Jember, di Pendopo Wahyawibawa Graha, Rabu (8/2). 

Turut hadir menyaksikan pemberian SK, Wabub Jember KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sukowinarno, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Akhmad Helmi Lukman, Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) dr. Koeshar Yudyarto.

"Ada sekitar 964 PNS (ASN) yang bakal pensiun selama 2023. Namun, penyerahan SK pensiun bakal digelar sesuai dengan bulan masa akhir setiap calon ASN purna tugas," kata Bupati Hendy dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Hendy menyampaikan ucapan terima kasih kepada sejumlah ANS yang purna tugas. Sebab, selama ini mereka telah mengabdi kepada masyarakat Jember. Hari ini Rabu (8/2) merupakan suatu keberhasilan dan keberkahan dengan diberikannya SK pensiun.

Dia mengatakan, Pemkab Jember masih memiliki banyak kekurangan, terutama selama mendampingi para ASN bertugas. 

"Kami mohon maaf lahir batin. Kami mendoakan agar bapak ibu sekalian diberikan sehat. Semoga bisa terus berkarya," katanya.

Meski sudah purna tugas, lanjut Bupati Hendy, mereka masih bisa mengabdikan di lingkungan masing-masing. Dia berpesan agar mereka tetap bisa membantu program pemerintah memberantas buta aksara. Tercatat, masih banyak warga Jember yang lulusan SD atau SMP.

"Misal di kiri kanan ada warga yang buta huruf, mari jadikan itu menjadi pengabdian bapak ibu sekalian setelah purna tugas," harap Bupati Hendy.

Selain itu, juga bisa membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan warga tentang pernikahan dini. Hal ini sebagai upaya untuk menekan angka kelahiran bayi stunting di Jember.

"Hingga kini, tingkat pernikahan dini di Kabupaten Jember masih tinggi. Jika diteruskan, kemungkinan jumlah stunting juga bakal naik," katanya.