Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku sudah mendengar adanya sejumlah warga Bulak Rukem Surabaya mengadukan Ketua RW berinisial A ke Polres Tanjung Perak atas dugaan pungli dan menahan BLT.
- Kemeriahan Karnaval Budaya Tutup Rangkaian Munas VII APEKSI 2025 di Surabaya
- Hari Kedua Ladies Program APEKSI, Istri Kepala Daerah Antusias Belajar Meracik Rujak Cingur di Surabaya
- Dari Surabaya untuk Indonesia, Munas APEKSI 2025 Tegaskan Komitmen Pemerataan Pembangunan
Meski begitu mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini belum mendapatkan laporan aduan Ketua RW yang melakukan pungli tersebut.
"Itu sudah dilaporkan ke polisi, tapi masih belum naik ke saya. Ini kan kadang - kadang RT RW itu kan ndak tau, mana yang pungli dan mana yang tidak. Mana yang dikeluarkan berdasarkan sodakoh atau zakat, mana yang pungli," kata Wali Kota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (18/2).
Ia menambahkan agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali, Apalagi Ketua RW berinisial A ini diduga juga menjual atau melelang aset Pemkot Surabaya berupa meja tenis meja.
Maka dari itu, Wali Kota Eri akan segera mengumpulkan RT dan RW untuk diberikan sosialisasi terkait dengan pungli.
"Makanya saya selalu ngomong ke RT RW dan sosialisasi, ya untuk hal-hal seperti ini. Ada juga lho meja pimpong itu, kan sebenarnya usulan musrembang itu dari RT sama RW dikumpulkan butuh meja pimpong berapa, misal 4 akhirnya dapatlah 4. Maka harusnya itu diturunkan di RT tanpa ada biaya. Makanya kita akan dalami dulu kalau laporannya masuk ke pemkot juga," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terpilih Kembali Sebagai Ketua APEKSI 2025-2030, Eri Cahyadi Siap Selaraskan Program Daerah dengan Pemerintah Pusat
- Kemeriahan Karnaval Budaya Tutup Rangkaian Munas VII APEKSI 2025 di Surabaya
- Hari Kedua Ladies Program APEKSI, Istri Kepala Daerah Antusias Belajar Meracik Rujak Cingur di Surabaya