Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dianggap tidak serius saat memerintahkan pembubaran klub atau komunitas motor gede (moge), Blasting Rijder DJP yang diisi para pejabat Ditjen Pajak. Bahkan Sri Mulyani dinilai hanya menggunakan 1/3 hatinya saat memerintahkan pembubaran klub moge anak buahnya itu.
- Pemilu Habiskan Rp16,5 Triliun, Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Rp 96,4 Triliun
- Kemenkeu Lakukan Pemblokiran Anggaran Pemerintah Rp 50,14 Triliun
- Sri Mulyani Kenang Rizal Ramli, Teringat Sepatu Warna Hijau Stabilo
"Saya kira itu tidak optimal. Istilah saya itu masih langkah sepertiga hati. Belum setengah hati, apalagi sepenuh hati," kata Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/3).
Ray melihat sebenarnya ada banyak persoalan di internal Kementerian Keuangan dan Pajak. Sehingga Sri Mulyani jangan hanya fokus menyoroti harta kekayaan mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo serta bubarkan klub moge anak buahnya.
Untuk itu, Ray meminta Sri Mulyani segera membentuk tim khusus guna mengusut tuntas permasalahan yang ada.
"Kalau dilihat kesehariannya dan belajar dari sebelum-sebelumnya, mestinya kasus ini enggak hanya terkait dengan yang dua ini saja, harus ada penyelidikan menyeluruh terkait dengan dana-dana ya," papar Ray.
Bila tim yang dibentuk bekerja dengan maksimal dan transparan, ini berdampak pada tingkat kepercayaan publik.
Dalam laman akun Instagram @smindrawati, Sri Mulyani menginstruksikan agar klub motor BlastingRijder DJP dibubarkan, menyusul beredarnya foto Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai moge.
- Mas Dhito Resmi Daftar Cabub Kediri di Partai NasDem
- PKB Usung Direktur RSUD Dolopo Madiun Sebagai Cawabup Dampingi Hari Wuryanto
- Surabaya Raih WTP 12 Kali Berturut-turut, Wali Kota Eri Cahyadi: Wujud Transparansi Pelayanan