Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) dilaporkan telah menangkap mantan Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Kamis (9/3).
- Muhyiddin Yassin: Saya Punya Dukungan yang Cukup untuk Jadi PM Malaysia
- Muhyiddin Yassin: Saya Punya Dukungan yang Cukup untuk Jadi PM Malaysia
- Pemilu Malaysia, Muhyiddin Yassin dan Anwar Ibrahim Saling Klaim Kemenangan
Muhyiddin ditangkap setelah diperiksa oleh MACC terkait kasus korupsi proyek pemulihan ekonomi negara ketika ia berkuasa selama 17 bulan pada tahun 2020 hingga 2021.
Menurut keterangan MACC, Muhyiddin akan didakwa di bawah UU penyalahgunaan kekuasaan dan pencucian uang, seperti dimuat Reuters dan dikutip Kantor Berita Politik RMOL.
Muhyiddin dan partainya telah menghadapi penyelidikan terkait korupsi sejak kalah dari Perdana Menteri Anwar Ibrahim selama pemilu pada November tahun lalu.
Penyelidikan bermula saat Anwar meminta untuk meninjau ulang seluruh proyek bernilai miliaran dolar yang telah disetujui di bawah pemerintahan Muhyiddin, termasuk proyek bantuan Covid-19.
Peninjauan dilakukan atas dasar kecurigaan bahwa bantuan dikirim tidak sesuai prosedur yang tepat.
Muhyiddin sendiri telah membantah tuduhan tersebut. Ia menyebut tuduhan Anwar sebagai tindakan balas dendam politik.
Meski begitu, MACC telah menginterogasi beberapa pejabat partai Bersatu yang dipimpin Muhyiddin. Sejak bulan lalu, MACC juga sudah membekukan rekening bank milik Muhyiddin.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi