Taman Wisata Air Wendit Kondisinya Kini Memprihatinkan

Taman Wisata Air Wendit/RMOLJatim
Taman Wisata Air Wendit/RMOLJatim

Taman Wisata Air Wendit yang berada di Kabupaten Malang kondisinya kini semakin memprihatinkan, tak terawat hingga sepi pengunjung. Hal itu diketahui ketika media ini mendatangi lokasi wisata yang tepat berada di Jalan Raya Wendit, Lowoksoro, Mangliawan, Pakis, Kabupaten Malang. 


Kesan di awal saat masuk di bagian depan, pengunjung seolah disuguhi konstruksi bangunan dengan cat yang sudah pudar. 

Kemudian, setelah membayar tiket, pada sebelah kanan pintu masuk nampak stan berjualan terlihat kosong tanpa penghuni.

Bahkan di dalam area wisata, banyak fasilitas yang tak terpakai. Begitu pula, kondisi yang berada di dalam, banyak stan berjualan atau tempat duduk para pengunjung yang atapnya mulai hilang. 

Tak hanya itu, plafon pendopo yang berada di sebelah kolam pemandian pun terlihat jebol dan tiang tiang lampu yang nampak berkarat dan keropos. Cat waterpark mulai kusam dan pudar. Tiang besi penyangga waterpark dengan cat terkelupas dan berkarat. 

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wisata Pemandian Air Wendit, Herry Supriyanto membenarkan bahwa wisata ini sepi pengunjung semenjak pandemi Covid-19. Bahkan hingga saat ini 2023.

"Saat pandemi Covid-19, wisata ini tidak beroperasi. Kita buka kembali pada tahun 2021, dengan penerapan protokol kesehatan (prokes). Itupun dengan maksimal pengunjung 50 persen," ungkapnya saat ditemui UPT Wisata Air Wendit. Rabu (8/3).

"Semenjak itu sepi banget, sampai sekarang. Kayak gini paling pengunjung enggak sampai sepuluh tiap harinya. Pedagang pun di dalam tidak ada sama sekali," imbuhnya. 

Lebih jauh, Herry menerangkan, saat di hari libur, para pengunjung nampak sepi dengan kurang dari 100 orang. 

"Pokoknya sepi sekali mas. Paling tidak sampai 50 orang pengunjung. Seperti pailitlah. Kalau dinilai, para pengunjung yang ingin datang ke Wendit bukan untuk refreshing, namun karena budaya. Jadi kebanyakan pengunjung saat ini kayak orang tengger. Jadi seperti wisata religi gitu," paparnya. 

Dengan kondisi demikian, Herry menegaskan, area wisata tersebut tetap dilakukan pembersihan area wisata. "Kalau karyawannya berjumlah 32 orang mas," tuturnya. 

Masih kata Herry, wisata Pemandian Air Wendit tidak disentuh sama sekali oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

"Terus terang saat ini Pemandian Air Mendit seperti dianaktirikan. Sehingga, baiknya dikelola pihak swasta. Dengan catatan, investornya berpayung hukum yang jelas," tegasnya. 

Terakhir, Herry mengungkapkan, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Wisata Pemandian Air Wendit pada 2023 ini sebesar Rp 5,3 Miliar per tahun.

"Targetnya lima miliar tiga ratus kemarin digedok oleh dewan, sedangkan pendapatan untuk saat ini sepi, itu pun ada beberapa wahana yang dibuka pada saat ramai pengunjung saja. Pokoknya sekarang pendapatan kita menurun drastis," pungkasnya. 

Perlu diketahui, Taman Wisata Air Wendit memiliki luas area sembilan hektare. Di sana terdapat banyak pepohonan dan tak sedikit lepas monyet menghiasi pandangan. Suara burung berkicau pun indah terdengar lantang. 

Kabarnya, pemandian Wendit ini sudah ada sejak ratusan tahun. Sempat tenar di era tahun sembilan puluhan. Letaknya pun dibilang cukup strategis. Tidak jauh dari pusat keramaian Kota Malang.

Selain sebagai tempat wisata, air dari sumbernya dialirkan ke rumah warga melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Malang maupun Kota Malang.