Kinerja Baik, Direktur Petrogas Diganjar PWI Jatim

Direktur PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) Buyung Afrianto memperoleh penghargaan dari PWI Jatim
Direktur PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) Buyung Afrianto memperoleh penghargaan dari PWI Jatim

Direktur PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) Buyung Afrianto memperoleh penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur saat malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 Tingkat Jatim di Kediri, pada hari Sabtu (11/03) malam.


Penghargaan bertitel ‘PWI Jatim Award’ diberikan langsung Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim kepada Buyung Afrianto pada acara yang diselenggarakan di Hotel Grand Surya Kediri. 

Selain Buyung, ada 14 penerima penghargaan dari PWI Jatim. Turut hadir menyaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang malam itu memperoleh penghargaan sebagai 'Tokoh Nasional Peduli Wartawan'.

Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengatakan, penghargaan diberikan sebab PT PJU pasca pandemi Covid-19 mampu memberikan setoran dividen yang tinggi kepada pemilik saham yaitu Pemprov Jatim, sehingga bisa ikut memberikan kontribusi manfaat bagi masyarakat Jatim.  “Selamat untuk Pak Buyung, semoga ke depan Petrogas terus berkinerja bagus dan semakin bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur,” katanya usai acara.

Sebagai BUMD yang saat ini memiliki hak pengelolaan Participating Interest (PI) 10% WK Cepu dan WK Madura Offshore, PT PJU telah memberikan kontribusi dividen tinggi. Pada 2022, dividen yang awalnya ditargetkan Rp 16,5 Miliar, namun melihat kondisi perusahaan yang membaik, dinaikkan menjadi Rp 20 Miliar.

“Sejak berdiri 17 tahun silam, PT PJU sudah memberikan kontribusi dalam pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Timur lebih dari Rp 103 Miliar. Selain efek harga migas dunia, hal ini juga menunjukkan bisnis PT PJU terus berkembang, dijalankan secara efektif, efisien dan dikelola dengan baik sehingga menjadi BUMD yang berkinerja positif," papar Buyung Afrianto.

Bahkan untuk anggaran 2023, PT PJU sudah menetapkan besarnya dividen yang akan disetorkan naik 10% dibanding 2022.  Kenaikan ini dibarengi keberhasilan PT PJU memperoleh hak pengelolaan PI 10% WK Ketapang per 01 Desember 2022 yang ditandai dengan terbitnya surat persetujuan Menteri ESDM. 

“Kenaikan setoran ini bagian dari rasa optimis kami selaku manajemen bahwa perusahaan di tahun 2023 akan terus berkinerja positif. Tentu tetap dibarengi usaha dan kerja keras seluruh elemen perusahaan,” kata Buyung.

PT PJU saat  ini juga tengah mengurus hak pengelolan PI 10% pada WK Kangean dan WK West Madura Offshore, serta mengawal kesepakatan bersama untuk WK Brantas dan WK Tuban, yang telah ditandatangani Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama lima kepala daerah (Tuban, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan) awal Januari 2023 lalu.

Buyung mengutip pesan Gubernur Khofifah yang disampaikan langsung saat menerima Komisaris Utama PT PJU Husnul Khuluq, Direktur PT PJU dan Kadis ESDM Jatim, agar pengelolaan hasil migas atau sumber daya alam yang ada mampu mengungkit ekonomi di daerah, khususnya bagi daerah pengelola PI 10 %. 

"Lewat pengelolaan yang baik, potensi ini akan meneteskan kesejahteraan lebih luas bagi masyarakat dan meningkatkan pembangunan di daerah," tandasnya.

PT PJU awalnya didirikan guna menangkap peluang usaha bidang hulu migas melalui skema PI10% atas setiap eksplorasi migas di wilayah Jatim. Namun dalam perjalanannya, PT PJU telah mengembangkan usahanya pada berbagai lini di bidang sumber daya mineral, energi, kepelabuhanan dan jasa penunjang.

Pengembangan usaha bidang hilir migas yang sudah dikerjakan adalah menjadi pemasok gas untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) milik PT PLN Nusantara Power UP Gresik, dengan kapasitas sekitar 40 million standard cubic feet per day (MMSCFD). Ini memberikan kontribusi pasokan listrik yang stabil dan energi bersih kelistrikan bagi sekitar 400 ribu kepala keluarga di Jawa Timur.

Kegiatan yang tengah dikerjakan adalah meningkatkan kapabilitas SPPBE 30 Ton di Mojowarno Jombang yang mampu memasok  LPG Subsidi untuk 10 ribu kepala keluarga, dikembangkan menjadi gudang keagenan LPG Subsidi kapasitas 15 ribu tabung per bulan, bekerjasama dengan PT Pertamina Retail. Saat ini pembangunan gudang LPG telah diselesaikan dan akan beroperasi pada 01 April 2023 mendatang. 

Integrasi SPPBE 30 ton dan pengembangan Gudang LPG milik PT PJU ini merupakan yang pertama di Indonesia dimiliki oleh BUMD. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas dan standarisasi harga LPG 3Kg di pasaran, serta sinergi BUMD-BUMN. 

Usaha baru yang tengah berproses adalah mengembangkan pasar compressed natural gas (CNG) untuk dunia industri di Gresik. Juga usaha energi baru terbarukan khususnya solar cell. Serta mengoperasikan Pelabuhan Probolinggo yang memiliki dampak pengembangan wilayah dan menjalin konektivitas dan memperlancar transportasi barang antar daerah.