Lamongan Pemasok BerasTerbesar di Jatim, Sektor Pertanian Penopang Inflasi Rendah

Caption :High Level Meeting (HLM) Kabupaten Lamongan Tahun 2023 di Pendopo Lokananta Lamongan
Caption :High Level Meeting (HLM) Kabupaten Lamongan Tahun 2023 di Pendopo Lokananta Lamongan

Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Jawa Timur Muslimin Anwar menegaskan, harga jual beras di Lamongan masih sama dengan harga pasar di Jawa timur yakni beras premium / kg  Rp 12.506 dan beras medium / kg Rp 10.086. 


Hal tersebut disebabkan oleh faktor penetapan harga beras diatur dalam Surat Keputusan terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP) 

Inflasi yang tinggi bisa memberi dampak beban masyarakat. apa lagi pada bulan suci Ramadhan  dan Idul Fitri nanti, sangat rawan meningkatnya inflasi utamanya terhadap kebutuhan pokok.

"Lamongan tetap menjadi pemasok terbesar di Jatim untuk komoditi beras. Inflasi yang terjadi disebabkan oleh penetapan harga beras diatur dalam Surat Keputusan terkait Harga Pembelian Pemerintah (HPP)," ungkap  Muslimin dikutip Kantor Berita RMOLJatim," Rabu, (22/3)

"Pada tingkat Provinsi Jawa Timur angka inflasi masih tergolong tinggi yakni 6,52% sedang di Kabupaten Lamongan tercatat  5,36% kenaikan inflasi pada Februari bulan lalu. Faktor penyebab terjadinya inflasi paling dominan ialah komoditi makanan dan minuman seperti beras," terangnya

Sementara, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, angka pertumbuhan ekonomi Lamongan sebesar 5,56%, namun kita harus tetap memperkuat sektor potensi yang kita miliki, yang utama ialah pasokan besar dengan cara memperkuat produksi pertanian. 

"Karena dengan pasokan yang cukup, pasti dapat menekan inflasi di Lamongan," tutur Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka kegiatan High Level Meeting (HLM) Kabupaten Lamongan Tahun 2023 dalam rangka pengendalian inflasi  menghadapi HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H di Pendopo Lokatantra.

Menjadi daerah dengan predikat lumbung pangan regional dan nasional, Lamongan terus mengupayakan penurunan inflasi melalui 2 metode yakni metode jangka pendek dengan melakukan operasi pasar rutin tiap minggunya dan pengadaan operasi pasar murah (OPM). 

"Sedangkan pada metode jangka panjangnya, Lamongan melakukan peningkatan pasokan bahan pokok, efesiensi biaya produksi dan mapping komoditas strategis, khususnya pada momen momen tertentu seperti Ramadhan dan Idul Fitri," pungkasnya.