Program Sekardadu, Cara Banyuwangi Ajarkan Kepedulian Pelajar Menjaga Sungai

Caption: Bupati Ipuk saat kick off program Sekardadu, untuk mengajarkan sekolah, pelajar-mahasiswa menjaga sungai/Humas Pemkab Bwi
Caption: Bupati Ipuk saat kick off program Sekardadu, untuk mengajarkan sekolah, pelajar-mahasiswa menjaga sungai/Humas Pemkab Bwi

Sejak tahun 2022 Pemkab Banyuwangi telah menggulirkan program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu). Sebuah kegiatan penggerak lintas sektor, termasuk sekolah dan pelajar secara bersama-sama menjaga dan merawat kebersihan sungai di sekitarnya.


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, sungai dengan mata airnya memiliki peranan sangat penting sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup. Kebersihan sungai, kata Ipuk, sangat bergantung dengan kebiasaan manusia.

“Kebiasaan kita sangat menentukan kualitas sungai yang ada di sekitar kita. Kalau habit kita seenaknya ke sungai, pastinya dampaknya juga kurang baik ke kita. Salah satunya banjir, itu menggambarkan bagaimana kita menjaga aliran air dan sungai,” kata Ipuk saat meresmikan program Sekardadu 2023, di Dam Concrong, Kecamatan Rogojampi, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (22/3).

Untuk itu, kata Ipuk, menjaga aliran air dan sungai menjadi penting. Tidak hanya itu, pemkab juga melakukan upaya menjaga resapan air di kawasan hulu. “Kita juga perhatian di kawasan hulu, perbanyak penanaman pohon-pohon keras di dataran atas. Tujuannya biar air tersimpan di tanah lebih lama, selain juga untuk menumbuhkan mata air mata air,” kata Ipuk.  

“Kami harap, dengan program Sekardadu bisa efektif menumbuhkan budaya baru bagaimana kita memperlakukan sungai dan aliran air lainnya dengan baik,” harapnya.  

Lewat program Sekardadu, pemkab menggerakkan lintas sektor untuk bersama-sama merawat sungai. Mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir. Melibatkan Dinas PU Pengairan, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya, juga menggerakkan seluruh sekolah dan kampus yang kawasannya dialiri sungai.

Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan, program Sekardadu pada tahun ini melibatkan 124 SD, 75 SMP, 26 SMA, dan 9 kampus se-Banyuwangi. Pelaksanaan tahun ini, sekolah yang terlibat jumlahnya lebih banyak.

“Tahun lalu kami berhasil mengintervensi dan melakukan pembenahan DAS sepanjang 16.100 meter aliran sungai. Target kami, tahun 2023 ini meningkat menjadi 70.000 meter lebih DAS yang akan dirawat. Khusus perguruan tinggi, akan ada 36 DAS yang bakal dirawat,” kata Guntur.

Para pelajar dan mahasiswa ini diedukasi secara aktif bagaimana menjaga kebersihan sungai dan lingkungannya. Mereka diangkat sebagai “Duta Sekardadu” dan bertugas mengajak teman maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat daerah aliran sungai di lingkungannya.

“Bicara Sekardadu bukan hanya output berupa sungai yang bersih, namun juga mencetak agen perubahan yang memiliki rasa malu untuk membuang sampah ke sungai. Serta mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga, sehingga sungai, saluran badan air, maupun sumber daya air di Banyuwangi bisa terjaga dengan baik. Mulai dari daerah catchment area hingga hilir,” kata Guntur.

Dalam kick off tersebut juga diserahkan awards kepada 9 kampus yang mendukung program Sekardadu. Di antaranya, Untag Banyuwangi, Universitas Bakti Indonesia (UBI), Universitas Banyuwangi, dan lainnya.(adv)