Bulan Ramadhan yang kebetulan bersamaan dengan hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka bagi Umat Hindhu, Polrestabes Surabaya, TNI, Sat Pol PP serta BPBD bersinergi dalam menciptakan Keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
- Balai RW 5 Kedung Baruk Dijadikan Tempat Isoman bagi Warga yang Terpapar Covid-19
- Gelar Deklarasi Jogo Suroboyo Damai, Risma Libatkan Elemen Masyarakat Amankan Kota Pahlawan
Unsur tiga pilar ini menyepakati strategi pengamanan untuk menekan gangguan kamtibmas dengan mencegah adanya gangguan ketentraman umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa maupun Umat Hindhu yang sedang melaksanakan Nyepi hingga merayakan Tahun Baru Saka.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce usai apel gelar tiga pilar mengatakan, salah satu strategi yang akan dilaksanakan oleh aparat penegak hukum bersama tiga pilar ini adalah dengan mendirikan pos pantau di titik rawan.
Selain itu petugas gabungan akan melaksanakan patrol rutin di setiap sudut Kota Surabaya. Sementara itu untuk Pos pantau akan dikonsep mobiling.
Dengan melihat dimana ada peningkatan ekskalasi kegiatan masyarakat maka anggota akan hadir untuk melaksanakan pengamanan.
“Kami akan bangun secara mobiling untuk antisipasi balap liar, tawuran, tawuran sarung, hingga petasan dan gangguan kamtibmas lainnya,” kata Kombes Pasma
Petugas gabungan lanjut Kombes Pasma akan diterjunkan untuk melaksanakan patroli rutin dan Pos Pantau selama 30 hari kedepan.
Kapolrestabes Surabaya juga mengungkapkan, lebih kurang 315 personel gabungan yang akan ditugaskan untuk menjaga agar pelaksanaan ibadah puasa bisa berjalan aman dan khusyuk.
“Dari mulai malam hingga jelang subuh menjadi focus kegiatan pengamanan yang akan kami laksanakan,”tambah Kombes Pasma.
Hal itu kata Kombes Pasma untuk mengantisipasi adanya peningkatan ekskalasi kegiatan masyarakat pada setiap Ramadhan,baik itu saat buka puasa, tarawih, hingga sahur dan menjelang pagi hari.
“Kami akan hadir untuk melaksanakan pelayanan agar semua berjalan tertib, aman, lancar, dan kondusif,sehingga tidak ada kerawanan yang bisa mengganggu ibadah,”jelas Kombes Pasma.
Mengenai Sahur On The Road (SOTR), Kombes Pol Pasma Royce mengikuti surat edaran Walikota Surabaya dan menghimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan kegiatan kontraproduktif yang menggangu masyarakat lain selama puasa.
“Jangan sampai kegiatan tersebut menganggu Kamtibmas dengan melaksanakan SOTR dengan cara konvoy, karena melaksanakan sahur dengan konvoy, menggunakan knalpot brong, dan membawa simbol tertentu akan mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat,”tegas Kombes Pasma.
Kombes Pasma berharap seluruh masyarakat Kota Surabaya bersama – sama Jogo Suroboyo untuk Surabaya yang aman,tertib dan damai.
“Kami yakin masyarakat Surabaya akan bersama menjaga kondusifitas wilayah kota Pahlawan ini,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gebyar Kampoeng Ramadan di Surabaya, Dari Pesta Rakyat Hingga Pentas Seni
- Balai RW 5 Kedung Baruk Dijadikan Tempat Isoman bagi Warga yang Terpapar Covid-19
- Gelar Deklarasi Jogo Suroboyo Damai, Risma Libatkan Elemen Masyarakat Amankan Kota Pahlawan