Keputusan pemerintah melarang penjualan pakaian bekas impor alias thrifting menimbulkan pro kontra. Pasalnya, impor pakaian bekas merupakan isu yang terjadi sejak lama.
- Prakiraan Cuaca: Sejumlah Kota akan Diguyur Hujan Disertai Petir Sabtu Siang
- Jokowi Harus Tegas Tolak Pemilu Ditunda, Jangan Pura-pura Tidak Tahu
- Arteria Dahlan: Nenek Saya Tokoh Masyumi Dulu Dipenjara, Masa Saya Dibilang PKI
Namun, fenomena ini seolah tak kunjung berakhir akibat lemahnya pengawasan dari pemerintah. Alhasil, barang-barang impor ilegal tadi dapat leluasa beredar dan tentu tanpa pajak.
Mantan Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Irwandi, berharap pemerintah memberikan solusi terbaik agar para penjual baju bekas bisa mencari nafkah kembali.
"Importirnya yang ditindak bukan para pedagangnya yang hanya mencari sesuap nasi yang dikejar-kejar. Kasihan mereka dan keluarganya," kata Irwandi dalam keterangan tertulisnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/3).
Bacaleg PAN dapil Jakarta Pusat ini. mengatakan, selama puluhan tahun, ribuan pedagang Pasar Senen berjualan baju bekas impor tanpa kendala apapun.
"Baju bekas impor banyak diminati masyarakat, karena dengan harga murah bisa membeli barang bagus yang bermerek terkenal," ungkapnya.
Ketua DPW Induk Keluarga Minangkabau (IKM) DKI Jakarta ini menambahkan, baju bekas impor tak cuma diburu masyarakat kelas menengah bawah, namun juga golongan berpunya.
"Malahan memburu baju bekas telah menjadi tren," pungkasnya.
- Kasus Basarnas Tidak Perlu Terjadi jika Ada Sikap Menteri Pertahanan
- Jika Tak Sesuai Harapan Bersama PDIP, PAN Lebih Baik Bikin Poros Baru Bersama Golkar
- PSI Merapat ke Prabowo, Guntur Romli Pilih Angkat Kaki