Hari kedua Ramadhan 1444 Hijriah, Pemkab Lamongan menggelar Seminar Kesehatan dengan tema Tetap Sehat di Bulan Ramadhan guna terciptanya SDM yang sehat dan kuat di tengah bulan suci Ramadhan.
- Mendekati Lebaran, Penjualan Busana Muslimah di Lamongan Mengalami Peningkatan
- Menyambut Pilkada, DPC PAPDESI Lamongan Dorong Khusnul Yakin Nyalon Kepala Daerah
- Gempa Tektonik Tuban Terasa di Lamongan, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Diikuti seluruh ASN di lingkungan Pemkab Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi berharap, dengan diselenggarakannya seminar yang diisi oleh dr. Agus Ali Fauzi, ASN Lamongan dapat melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya.
Bupati Lamongan akrab disapa Pak Yes menuturkan, meskipun di bulan puasa ASN dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan kesederhanaan, semangat, dan keikhlasan.
“Tetap semangat, ikhlas dan semoga kesederhanaan yang kita bangun di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi ibadah kita di bulan puasa,” imbuh Pak Yes dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (24/3).
Menurut Pak Yes, selama bulan Ramadhan ASN Lamongan akan dibekali seminar pengajian setiap jumat pagi, agar terciptanya ASN yang fresh dan bersemangat dalam mencapai kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
Sementara, Sekertaris Daerah Kabupaten Lamongan Moh Nalikan pada laporannya mengutarakan, seminar tersebut ditujukan untuk mempererat kebersamaan dan motivasi ASN saat bulan puasa.
“Kita bisa melalui kebersamaan kita menerima petuah, menerima petunjuk dan menerima hikmah daripada di bulan puasa ini yang nanti secara jelas memberikan motivasi kepada kita semua baik di dalam ibadah puasa, maupun setelah menjalankan ibadah puasa,” ungkap Nalikan.
Bertindak selaku narasumber pada seminar tersebut, dr. Agus Ali Fauzi, mengatakan kesehatan seseorang terbagi menjadi 5 kategori yakni Sehat fisik, psikologis, sosial, kultural, dan spiritual. Dan yang menjadi paling terpenting yakni sehat fisik, psikologis, dan religius.
“Kesehatan bukan tanggung jawab dokter, perawat, bidan, mantri, atau tenaga medis lain, tetapi kesehatan adalah tanggung jawab kita semua. Makanya kita harus benar-benar menjaga kesehatan, dimulai dengan mindset berpikir postif, menjaga hati, perbanyak istigfar, melalui hati kotor suudzon, iri, dengki, ini akan menimbulkan penyakit penyakit lain, makanya syukuri, nikmati, batasi, imbangi. Ramadan adalah waktunya intropeksi diri, jangan alergi kritik,” pungkas salah satu dokter di RS Dr. Soetomo Surabaya.
- Komitmen Wali Kota Eri terhadap Penanganan Stunting Berbuah Penghargaan dari Presiden RI di Hari Otoda 2024
- Kwarnas-Kwarda Pramuka Se-Indonesia Desak Menteri Nadiem Revisi Permendikbud No 12
- Rini Indriyani, Sosok Kartini Hebat di Balik Kesuksesan Wali Kota Eri Cahyadi