JK Pasti Beri Arahan Airlangga Kemungkinan Golkar Gabung KPP

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung/RMOL
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung/RMOL

Sinyal Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) membentuk koalisi besar bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terus menuai spekulasi politik.


Pasalnya, hal itu telah diungkapkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto seusai bersilaturahim dengan Ketua Partai Nasdem Surya Paloh, yang turut dihadiri mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla atau JK hingga elite KPP pada Sabtu (25/3).

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengamini bahwa JK memberikan arahan kepada Airlangga untuk membuka kemungkinan bergabung dengan KPP. Sebab, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI itu merupakan senior Partai Golkar.

“Saya kira pasti ya (arahan JK untuk Airlangga), senior-senior itu kan mempunyai pandangan, saran, masukan,” kata Doli kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).

Namun begitu, Ketua Komisi II DPR RI itu meyakini bahwa arahan dari JK tersebut tentunya akan terlebih dahulu dipertimbangkan oleh Airlangga dan dibawa ke forum internal Golkar.

“Apakah nanti dalam rapat partai itu internal di DPP atau juga bersama dengan ketua-ketua dewan itu. Ketua dewan pembina (Golkar) ada Pak Ical (Aburizal Bakrie), ketua dewan kehormatan ada Pak Akbar Tandjung, ketua penasihatnya ada Pak Luhut, ada Pak Agung Laksono ketua dewan pakar. Pak JK walaupun secara formal tidak di dewan-dewan itu tapi kami menjaga terus komunikasi dengan senior-senior kami itu,” demikian Doli dimuat Kantor Berita Politik RMOL.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku bahwa pihaknya sempat membahas politik dalam pertemuan bersama Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK di acara buka puasa bersama (Bukber) Partai Nasdem di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Sabtu malam (25/3).

“Pak JK kan (mantan) ketua umum senior Partai Golkar. Jadi, sesama ketua umum banyak yang dibahas dan pasti politik membahasnya,” ungkap Airlangga.