Peluang Ganjar Pranowo nyapres menjadi relatif kecil setelah FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
- Publik Tidak Paham dengan Logika Wayan Koster, Tolak Israel Tapi Dukung WBG
- Kasatkornas Banser: Jangan Adu Domba Pendukung dan Penolak Timnas Israel
- Ade Armando Sebut Penolakan Israel Klenik Wangsit Bung Karno, Aktivis 98 Akan Kirimi Buku Sejarah
Baca Juga
Hal itu terjadi karena Netizen menilai Ganjar sebagai salah satu aktor gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menurut Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, Ganjar termasuk yang menolak Israel ikut serta dengan alasan mengikuti arah politik Soekarno.
Kata Jamiluddin, penilaian netizen itu pada umumnya bernada negatif terhadap Ganjar. Hal ini kiranya akan menurunkan elektabilitas Ganjar secara signifikan.
"Ganjar dinilai sosok yang tak mampu menyerap aspirasi rakyat sehingga bersikap berseberangan dengan harapan masyarakat. Hal itu menjadi kegagalan fatal Ganjar sebagai calon pemimpin nasional, khususnya capres," demikian kata Jamiluddin melansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (31/3).
Pendapat Jamiluddin, secara alamiah kepemimpinan Ganjar tergerus melalui kasus penolakannya Israel terlibat dalam Piala Dunia U-20. Kelayakan Ganjar menjadi pemimpin nasional menjadi turun ke titik nadir terendah.
"Jokowi juga harus memberi sanksi kepada Ganjar. Sebab, Ganjar sebagai Gubernur menjadi perpanjangan tangan atau wakil pemerintah pusat," pungkasnya.
- Perlakuan Megawati ke Jokowi dan Ganjar Berbeda, Padahal Sama-sama Diusung Capres
- PDIP Dinilai Tidak Utuh Dukung Ganjar Capres 2024
- Pendukung Ganjar Tak Siap Berdemokrasi