Pemantauan hilal menentukan 1 Syawal atau Idulfitri 1444 Hijriyah oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Masjid Raya Hasyim Asy'ari Jakarta, pada Kamis (20/4) belum terlihat. Itu lantaran tertutup oleh awan tebal.
- Hilal Tidak Penuhi Kriteria MABIMS, 1 Syawal Diprediksi Jatuh Pada Sabtu 22 April
- Tim LFNU Gresik Tak Berhasil Melihat Hilal
- Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 12 April, Ini Lokasi Pemantauan Hilal
"Detik-detik matahari ghurub di jam 17.51 sampai 17.59 ternyata tertutup oleh awan tebal. Sehingga kami walaupun menggunakan teleskop robotik dan ditunjang alat lain ternyata sore ini kami tidak berhasil melihat hilal," kata Ketua Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta, Abdul Kholiq dalam keterangannya.
Abdul mengatakan, hasil pemantauan hilal tersebut nantinya akan dilaporkan langsung ke Kementerian Agama (Kemenag) RI sebagai bahan sidang isbat.
“Detik ini juga kami laporkan ke Kementerian Agama sebagai bahan sidang isbat," katanya.
Ia menuturkan, karena hilal tidak terlihat dimungkinkan puasa Ramadan akan digenapkan selama 30 hari. Namun, hal ini tentunya diserahkan pada keputusan Kemenag RI.
"Keputusan terakhirnya adalah di Kementerian Agama, karena kita tidak tahu mungkin saja ada titik-titik lain barang kali melihat. Ini khusus di Masjid Raya KH Hasyim Asyari hari ini tidak terlihat," tandasnya.
- Tak Hanya Daftar Pilwali di PDIP, Eri Cahyadi Bakal Merapat di PKB dan Parpol Lain
- Jelang Pilkada 2024, Ketua DPD NasDem Gresik Diganti
- Kenali Gejala Tertular Flu Singapura, Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Terapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat