Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wanita di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Bangkalan punya produk kerajinan tangan. Karya kerajinan berupa tas selempang dan dompet rajut.
- Kasus Pencurian Patung Bunda Maria di Gereja Kamal Bangkalan Berakhir Damai
- APMMJ Dorong Pertumbuhan dan Inovasi Pelaku Usaha IKM Bangkalan
- 1000 Suara Caleg Demokrat DPRD Bangkalan Hilang Bergeser ke Partai Lain Resmi Dilaporkan ke Bawaslu
Barang kerajinan hasil buatan para napi wanita tersebut sebelumnya dipromosikan secara konvensional, dijual secara langsung. Konsumennya masih terbatas pada keluarga napi yang sedang berkunjung dan para pegawai rutan sendiri.
Kini, untuk menjangkau penjualan lebih luas produk para napi wanita ini dipromosikan lewat media sosial seperti instagram dan facebook. Tas dan dompet hasil produksi para napi wanita ini sekarang menyasar warganet atau netizen.
Harga tas dan dompet rajut beragam, mulai 20 ribu hingga 50 ribu. Harga bergantung model, bahan, dan ukuran. Bahan yang dipakai untuk membuat tas dan dompet rajut menggunakan benang jenis polycherry dan polythick.
Nuke Triana yang membidangi pengelolaan dan diperbantukan sebagai tenaga pembina kegiatan kerjinan kreatif Rutan IIB Bangkalan, mengatakan kegiatan ini sudah berlangsung sejak 5 tahun silam, dan menjadi aktivitas rutin setiap hari.
Hasil penjualan tas dan dompet tersebut diperuntukkan upah napi pengerajin, biaya operasional dan uang kas. Ada 14 napi wanita di rutan Bangkalan. Semuanya dilibatkan dalam kegiatan produksi kerajinan rajut tersebut.
"Hasil dari penjualan 50 persen untuk premi atau upah WBP yang dilibatkan, 15 persen kas negara, 35 persen modal dan operasional," tutur Nuke Triana kepada Kantor Berita RMOLJatim saat ditemui di rutan, Rabu (3/5).
Dalam sehari, setiap WBP pengrajin bisa menyelesaikan 2 dompet. Sedangkan untuk pembuatan tas selempang memakan waktu dua hari untuk merampungkan 1 potong tas berukuran 35 x 20 cm.
Salah satu WBP bernama Farida menuturkan dirinya nanti setelah kembali ke tengah masyarakat berniat akan meneruskan usaha produksi barang kerajinan rajutan.
Dia mengaku uang upah hasil membuat tas dan dompet bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup di dalam rutan.
"Uang upah, ya untuk kebutuhan di sini (rutan)," ucap Farida sembari tersenyum.
Jumlah keseluruhan WBP penghuni Rutan Klas IIB Bangkalan saat ini sebanyak 358. Termasuk di dalamnya 14 orang napi wanita.
- Lelang Proyek Pembangunan Alun-alun Jember dan Jalan Andongrejo-Bandealit Senilai Rp40 M Dinilai Ilegal
- Ambulans Angkut 6 Pegawai Dinas Kesehatan Tulungagung Terguling Usai Tabrak Pengendara Motor
- Polrestabes Surabaya Tangkap 11 Pelaku Pesta Narkoba