Jokowi Dituding di Balik Pembentukan Koalisi Besar, Nusron: Kalau Presiden Urun Rembuk dengan Kolega, Apa Salahnya?

Ketua Tim Koalisi Inti menuju Koalisi Besar, Nusron Wahid/RMOL
Ketua Tim Koalisi Inti menuju Koalisi Besar, Nusron Wahid/RMOL

Pembentukan Koalisi Besar antara yang menggabungkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) disinyalir tak lepas dari peran Presiden Joko Widodo.


Akan tetapi, Ketua Tim Koalisi Inti menuju Koalisi Besar, Nusron Wahid, justru balik bertanya kepada masyarakat, apa alasan Jokowi berada di balik pembentukan Koalisi Besar.

"Pertanyaannya dibalik, kalau ada pertanyaan seperti itu, urusannya Pak Jokowi apa di balik ini semua? Pak Jokowi sampai hari ini tidak anggota PKB, betul enggak? Pak Jokowi sampai hari ini belum anggota Golkar. Meskipun kalau diundang ulang tahun Golkar berkali kali pakai batik kuning. Juga bukan anggota Gerindra," tegas Nusron saat jumpa media di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (10/5).

"Terus apa alasannya Pak Jokowi ikut ikutan di balik ini semua?" sambungnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi hanya urun rembuk dengan koleganya di pemerintahan dan tidak ada masalah dengan hal tersebut.

"Nah kemudian pertanyaan yang kedua, kalau kemudian Pak Jokowi sebagai presiden mempunyai urun rembuk terhadap koleganya sebagai sekutunya dalam arti koalisi, apa salahnya? Itu saja kalau hanya urun rembuk," ujarnya.

"Tapi kalau di balik ini semua, memang beliau anggota PKB? Memang beliau anggota Golkar? Memang beliau anggota Gerindra? Kan enggak," imbuhnya.

Kepala Badan Pemenangan Pemilu Presiden DPP Partai Golkar itu menyebut, salah kalau publik menilai Jokowi cawe-cawe dengan partai politik.

"Yang bisa mendesain, cawe cawe terhadap ini semua itu kalau yang bersangkutan itu orang PKB, orang Gerindra, atau orang Golkar atau mungkin orang yang lain, itu ada potensi bisa cawe cawe. Klir ya?" demikian Nusron Wahid dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.