Program Kepemudaan Kemenpora Jadi Salah Satu Cara Kurangi Angka Penganguran 

Sesmenpora RI Gunawan Suswantoro/Ist 
Sesmenpora RI Gunawan Suswantoro/Ist 

Pra Rapat Kordinasi Nasional Deputi 1 Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI yang berlangsung dari tanggal 10 - 12 Mei 2023 di Swiss Belhotel Internasional Batam, resmi ditutup.


Kegiatan ini merupakan wadah pemberdayaan pemuda melalui konsolidasi dan koordinasi bagi para unsur pelaksana pelayanan kepemudaan nasional di tingkat pusat dan daerah ini untuk mendapatkan berbagai masukan dan penguatan substansi melalui Pra Rakernas serta kesesuaian cara memandang terhadap perancangan kebijakan, program/kegiatan dan aktivitas kepemudaan.

Dihadiri beberapa perwakilan dari berbagai Provinsi dan Kadispora Pra Rakernas, ini akan menjadi salah satu persiapan Rakernas yang akan diselenggarakan pada bulan Juni 2023.

Hadir dari beberapa Perwakilan Provinsi Daerah di Indonesia Pra Rakernas ini langsung secara resmi ditutup oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora RI) Gunawan Suswantoro dan dihadiri Para Sesdep seperti Edi Nurinda dan Asdep Kepeloporan Pemuda Deputi pengembangan Pemuda Kemenpora, Drs zainal Aminin dan para Staf Ahli Bid. Hukum, Dr. Syamsudin Staf Ahli Bidang Inovasi Pemuda dan Olahraga, Johan dan Staf Ahli Bid. Hubungan daerah, Dwi Jayanto.

Sesmenpora mengatakan, program kepemudaan ini menjadi salah satu program presiden dalam mengurangi angka penganguran di Indonesia, dimana para pemuda harus aktif di segala sektor di darah maupun di pusat. 

"Kenapa kepemudaan kurang eksis, karena anggaran kepemudaan lebih kecil dari anggaran keolahragaan sesuai dari arahan presiden menyarakan bukan hanya olahraga saja tapi bidang kesenian juga ditingkatkan seperti Papua yang menjadi salah satu Provinsi yang aktif terus meningkatkan baik dari kegiatan liga antar kampung maupun antar distrik di papua," kata Gunawan dikutip Kantor Berita RMOLJatim di Swiss BellHotel Batam, Kamis malam (11/5).

Kemenpora, menurutnya, akan menjadi salah satu tempat anak muda dalam kegiatan positif dengan menggelar lomba dance dan kegiatan lainnya. 

"Dari 38 provinsi hanya ada 12 provinsi yang surplus yang tidak mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat. Tersebar 514 kabupaten kota, anggaran kepemudaan di seluruh Indonesia  tidak sampai Rp 1 triliun alias mencapai Rp 966 miliar saja," tutupnya.