Angka Stunting Tembus 16 Persen, Menko PMK Muhadjir Minta Pemkab Sidoarjo Kerja Keras

Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke Sidoarjo/RMOLJatim
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berkunjung ke Sidoarjo/RMOLJatim

Angka stunting di Kabupaten Sidoarjo tembus di angka 16 persen. Hal tersebut memantik perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.


Menko PMK Muhadjir Effendy meminta Pemkab Sidoarjo untuk bekerja keras lagi untuk menurunkan angka stunting di Kota Delta. Kendati demikian masih di bawah rata-rata nasional.

"Kabupaten Sidoarjo ini alhamdulillah stuntingnya berada diposisi 16 persen. Memang sudah dibawah rata-rata nasional, tetapi kita targetkan stuntingnya dibawah 10 persen tahun depan," katanya saat melakukan kunjungan ke Balai Kelurahan Sidoklumpuk Sidoarjo, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (21/5).

Menko PMK Muhadjir Effendy berharap Pemkab Sidoarjo bekerja lebih keras lagi menurunkan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Tahun depan penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dapat lebih signifikan. 

"Berharap Pemkab Sidoarjo bekerja lebih keras lagi menurunkan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Tahun depan penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem dapat lebih signifikan," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu Muhadjir Effendy meminta seluruh pihak dilibatkan dalam penananganan stunting dan penghapusan kemiskinan ekstrem. 

Permasalahan itu tidak hanya tuntas melalui DAK APBD Sidoarjo maupun alokasi pada Dana Desa saja. Namun juga keterlibatan pihak swasta sangat diperlukan. 

"Sidoarjo ini daerah industri sehingga PAD nya cukup kuat digunakan untuk mengintervensi program penuntasan stunting dan kemiskinan ekstrem, termasuk perusahaan-perusahaan disini diajak terlibat melalui CSR nya untuk menangani stunting dan kemiskinan ekstrem," ujarnya.

Sementara itu Pj. Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto mengatakan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Sidoarjo turun signifikan. Dari 2,36 persen di tahun 2021 menjadi 1,32 persen di tahun 2022. 

"Jumlah penduduk miskin ekstrem di desil 1 sebesar 34.728 jiwa sesuai data Kemenko PMK, dan sesudah dipadu padankan dengan data terpadu kesejahteraan sosial menjadi sebesar 15.986 individu yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Sidoarjo," ucapnya.

Andjar mengungkapkan Pemkab Sidoarjo memiliki komitmen kuat menuntaskan kemiskinan ekstrem. Berbagai program dan bantuan disampaikan kepada masyarakat. 

Mulai dari bantuan siswa kepada keluarga miskin, rehab rumah maupun bantuan makanan gratis bagi Lansia dan penyandang disabilitas berat. 

"Ada juga bantuan pangan non tunai dan pelatihan dan pemberdayaan bagi perempuan miskin, bantuan warung rakyat dan lain sebagainya," pungkasnya.