Merapat ke PDIP Dukung Ganjar, SCG: PAN Tak Ingin Kehilangan Momentum

Megawati, Zulkifli Hasan dan Ganjar Pranowo
Megawati, Zulkifli Hasan dan Ganjar Pranowo

Merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke PDI Perjuangan dalam kerja sama politik, dinilai akan sangat menguntungkan PAN, khususnya terkait parliamentary threshold. Ditambah jika PAN mendukung pencalonan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden penerus Jokowi.


Menurut peneliti senior lembaga riset politik Surabaya Consulting Group (SCG) Arif Budi Santoso, Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN tidak ingin terlambat dalam mengambil momentum Pemilu 2024. Sebab bagi partai kelas menengah seperti PAN, pada pemilu legislatif nanti bebannya sangat berat. 

"Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold pada Pileg 2024 itu nanti sebesar 4 persen. Angka ini cukup berat bisa dipenuhi partai-partai kecil dan menengah. PAN tentu ingin mengamankan parlemennya nanti di 2024," ujar Arif, saat dikonfirmasi, Jumat (2/6/2023).

PDI Perjuangan yang sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres, lanjut Arif, merupakan sosok yang dinilai mampu ikut mendongkrak suara PAN. Sebab Ganjar merupakan capres yag mendapat endors sangat besar dari Presiden Jokowi. Selain itu, Ganjar dalam sejumlah survei juga elektabilitasnya sangat tinggi.

"Bagi PAN ini sangat realistis jika mendukung Ganjar di pilpres nanti. Sebab PAN tidak memiliki tokoh yang elektoralnya tinggi. Pak Zulkifli Hasan pun elektoralnya tidak tinggi bahkan tidak memiliki elektoral untuk dicalonkan capres atau cawapres," ujar Arif.

Belajar dari pengalaman dua kali kalah dalam Pilpres 2014 dan 2019 setelah mendukung Prabowo Subianto, lanjutnya, PAN tentu ingin menang pada kontestasi pilpres 2024 nanti. Makanya PAN mengalihkan dukungannya ke capres yang diusung PDI Perjuangan, meski Prabowo juga akan maju lagi di Pilpres 2024.

"Kekalahan di Pilpres 2014 dan 2019 turut memerosotkan suara PAN. Hal itu jadi pengalaman yang sangat menyakitkan dan pil yang sangat pahit. Untuk itu, PAN ingin menyelamatkan diri dengan mendukung Ganjar dan merapat ke PDI Perjuangan," ungkapnya.

Dalam politik, jelas Arif, itu ada momentum. Jika tidak pandai memainkan momentum itu, akan kehilangan dan dampaknya sangat besar. 

"PAN sekarang dalam posisi survival mode di Pileg 2024 nanti. Jadi Momentum inilah yang ingin dia ambil, dengan gabung barisan PDI Perjuangan ikut mendukung Ganjar jadi presiden. PAN ingin mendapatkan pengaruh ekor jas dengan mendukung Ganjar," katanya.

Terkait posisi cawapres, Arif mengatakan, hal ini bisa menjadi pintu masuk negosiasi berikutnya setelah pertemuan perdana di Kantor DPP PDI Perjuangan. 

"Menurut saya, yang terpenting bagi PAN adalah harus mengamankan parliamentary threshold. Soal cawapres atau posisi lainnya, bisa dibahas dan dinegosiasikan lebih lanjut," tandasnya.