Bupati Yuhronur Kukuhkan PD Muhamadiyah dan Aisyiah Lamongan

Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhamadiyah & Aisyiah Lamongan masa khidmat 2022-2027/RMOLJatim
Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhamadiyah & Aisyiah Lamongan masa khidmat 2022-2027/RMOLJatim

Di era distrupsi dan masifnya teknologi informasi di kalangan generasi milenial dan gen Z, dakwah menjadi media yang berseiring terhadap fakta dan fenomena kehidupan sosial.


Hal tersebut dituturkan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada pengukuhan Pimpinan Daerah Muhamadiyah & Aisyiah Lamongan masa khidmat 2022-2027, di Gedung Sport Center Lamongan, Minggu (11/6).

Sebab, menurut Bupati Yes, di lingkungan sosial yang terus berubah, tantangan yang terus berubah, diperlukan dakwah yang adaptif dan menyenangkan untuk membentengi generasi muda saat ini melalui nilai-nilai religius, dan budaya, terhadap perilaku dan mental menyimpang. 

“Muhamadiyah dan Aisyah yang memiliki jaringan hingga ke akar rumput, harus mampu memberikan dakwah yang adaptif dan menyenangkan pada generasi Millennial dan generasi Z, untuk menyadarkan mereka dari perilaku dan mental yang menyimpang, agar melahirkan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlakulkarimah,” tutur Bupati Yes dikutip Kantor Berita RMOL jatim.

Berdasarkan yang ada, saat ini di Indonesia LGBT, lesbi, transgender mulai marak, di tahun 2022 tercatat penyakit seks menular HIV yelah menjangkit sebanyak 10.525 dan 3.157 kasus terjadi melalui hubungan seks sesama jenis. Hal ini menjadi warning untuk membentengi generasi muda dari perilaku menyimpang secara mental, agama, dan budaya.

Dikukuhkannya 13 formatur Pimpinan Daerah Muhammadiah (PDM) Lamongan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiah (PWM) Jawa Timur dan 9 formatur Pimpinan Aisyiah Lamongan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Aisiyah Jawa Timur Rukmini, Bupati Yes berharap, Muhammadiah melalui branding amal usaha, schooling, healing, feeding, dan entrepreneurship, dapat berkolaborasi dengan Pemkab Lamongan untuk mencapai islam berkemajuan yang di implementasikan secara cepat, tepat, dan cerdas.

“Aktivitas amal usaha harus didampingi digital, fenomena yang berkembang di masyarakat harus dilakukan secara kolaboratif, dan dibentengi budaya keagamaan, sebagai penguat nilai nilai spriritual,” ucap Bupati Yes.

Senada dengan Bupati Yes, Sukadiono, Ketua PWM Jawa Timur, mengungkapkan, Dakwah yang baik bukan hanya dari aspek speaking saja melainkan ada aspek listening to lisent yang di dengar diresapi dan mendapatkan solusi terbaikuntuk umat. 

“Mari kita bawa PD Muhamadiah dan PD Aisiyah untuk memberikan kontribusi kepada Pemkab Lamongan dengan bersinergi dan berkolaborasi. Sebab, ciri Islam berkemajuan adalah adaptif, inovatif, dan kolaboratif,” ujarnya.

Sementara, Shodikin selaku Ketua PDM Lamongan yang baru saja dikukuhkan, mengajak seluruh pengurus dan anggota PD Muhammadiah dan PD Aisyiah, untuk memaksimalkan amanah yang telah diberikan dengan menjawab tantangan strategis.