Unjuk Rasa di Jatim Terkait UU Ciptaker, Presiden Partai Buruh Ajak Semua Elemen Aksi di Depan KBRI Masing-masing

Demo buruh di depan Gedung Pemprov/ Jatim/ RMOLJatim
Demo buruh di depan Gedung Pemprov/ Jatim/ RMOLJatim

Organisasi serikat buruh menggelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Rabu (14/6). 


Presiden Partai Buruh Said Iqbal dan Ketua Exco Partai Buruh Jatim, Jazuli hadir ikut menyuarakan hak-hak buruh dalam unjuk rasa tersebut.

Ratusan buruh tersebut, unjuk rasa menuntut agar mencabut Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja Nomor 6 Tahun 2023. 

"Aksi ini akan terus berlanjut di Batam, Medan, dan kota-kota besar lainnya," kata Presiden Partai Buruh Said Iqbal di sela-sela unras di Kantor Gubernur Jatim.

Dan tidak menutup kemungkinan konfederasi serikat buruh sedunia akan menginstruksikan seluruh KBRI-KBRI akan mengadakan aksi di di depan KBRI seluruh dunia secara terorganisir. 

"Dalam sidang ILO, buruh Amerika Serikat, pemerintah Uni Eropa, dan organisasi serikat buruh sedunia termasuk serikat buruh Amerika Serikat mengecek omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja," kata Iqbal Said.

Iqbal menambahkan, mereka mengecam Pemerintah Indonesia untuk menjalankan hak-hak buruh, petani, lingkungan hidup, dan hak asasi manusia. Aksi ini akan bergelombang sampai mendapatkan kemenangan.

"Kalau tidak mereka akan melakukan sanksi perdagangan, blokade-blokade dan akan merugikan Pemerintah Indonesia dan bursa Indonesia akibat Omnibus law yang melanggar konfrensi ILO," imbuhnya. 

Iqbal Said akan mengawal terus hingga memastikan omnibus law dicabut. Karena dianggap merugikan buruh seumur hidup. Outsourching merajalela, karyawan kontrak tanpa periode, upah murah. Bahkan tiga tahun terakhir tidak ada kenaikan upah.

Bagaimana mungkin perekonomian negara yang pertumbuhan 5 persen ke atas PHK di mana-mana sekarang. Industri tekstil ratusan ribu ter-PHK, tapi pertumbuhan ekonomi tumbuh lima persen. "Ini namanya paradox economic costs. Ekonomi tidak dinikmati kalangan menengah ke bawah, termasuk buruh, tapi kalangan atas," tandas Said Iqbal.