Dewan Pemuda Sidoarjo Launching dan Visioning Aksi Gemilang 2023, Ini Tujuannya

Dewan Pemuda Sidoarjo Launching Aksi Gemilang 2023/RMOLJatim
Dewan Pemuda Sidoarjo Launching Aksi Gemilang 2023/RMOLJatim

Dewan Pemuda Sidoarjo (DPSDA) melaunching dan visioning akademi kepemimpinan atau aksi Gemilang 2023 di Hall MPP Lingkar Timur Sidoarjo, Sabtu (24/6).


Aksi Gemilang ini diikuti 270 peserta yang berasal dari perwakilan desa. Setia desa ada 5 orang. Dan dipilih 3 desa di setiap kecamatan. 

Ketua Dewan Pemuda Sidoarjo Haedar Wayhu mengatakan tahapan Aksi Gemilang ini sudah masuk dalam tahapan launching dan visioning. Visioning merupakan seni melihat masa depan. 

"Saya rasa teman-teman di desa punya impian. Bagaimana melihat desa kedepan sebagai sumber peradaban. Kita percaya mulai dari desa nasionalisme itu akan tumbuh," kata Haedar di hadapan Bupati dan Ketua DPRD Sidoarjo. 

Setelah visioning, tambah Haedar para pemuda ini akan memasuki visitasi. Ada ratusan kelas yang akan dilakukan. Ada 45 fasilitator yang akan mendampingi tahapan demi tahapan ini. 

"Karena youth center kita ini. Kita lihat ini sebagai sistem. Nanti kita juga akan ada sayembara ide-ide produktif," ungkapnya.

"Kita tidak boleh menjadi daerah penopang Surabaya. Sidoarjo ya Sidoarjo. Maka dengan aksi Gemilang mari kita munculkan icon baru, monumental baru yang hadir di desa kita," ujarnya. 

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor berpesan pemuda pasti bisa menempatkan pos-pos strategis. Sebab pemuda hari ini memiliki kemampuan lebih dibandingkan dengan generasi sebelumnya. 

"Saya yakin pemuda yang ada saat ini adalah penerus bangsa. Dengerin ya, yang muda-muda ini. Panjenengan punya cara lebih baik untuk menempatkan pos-pos strategis, kami bisa seperti ini karena kebetulan lahir lebih dulu," ucap Bupati muda itu. 

Gus Muhdlor juga menjelaskan semua teori tentang leader atau kepemimpinan ujungnya pasti ada tiga. Pertama teori genetis, pemimpin yang dilahirkan dengan bakatnya. "Kalau memang anaknya raja pasti jadi raja," ucapnya.

Kedua berdasarkan teori sosial bahwa pemimpin yang didik, ditempa dan diasah sehingga menjadi pemimpin. "Karena pemimpin itu bukan dilahirkan tapi dibentuk. Termasuk acara hari ini. Tujuannya untuk membentuk pemimpin handal kedepannya," kata Gus Muhdlor.

Ketiga namanya teori ekosistem bahwa pemimpin itu bukan hanya dilahirkan dan bukan hanya dibentuk, tapi pemimpin yang sesuai dengan tuntutan yang ada. 

"Bahwa yang hadir saat ini adalah kader terbaik desa-desa masing-masing yang dituntut menjadi pemimpin terbaik di desanya," pungkasnya. (ful)