Berkah Iduladha, Perajin Tusuk Sate Tasikmalaya Raup Omzet Rp 50 Juta Per Hari

Perajin tusuk sate di Kota Tasikmalaya/RMOLJabar
Perajin tusuk sate di Kota Tasikmalaya/RMOLJabar

Perayaan Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah memberi berkah tersendiri bagi para perajin tusuk sate di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.


Salah satunya yang dirasakan pasangan suami-istri (pasutri), Karto Widodo dan Ai Nurhayati, perajin tusuk sate warga Kampung Panunggalan, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya.

Sejak sepekan terakhir, Karto Widodo (50) bersama istrinya Ai Nurhayati (45), ngebut memproduksi tusuk sate untuk memenuhi banyaknya permintaan yang terus datang jelang hari raya kurban.

Jika di hari biasa pesanan hanya datang dari Kota Tasikmalaya, namun kini permintaan tusuk sate datang dari kabupaten dan kota tetangga. Seperti Kabupaten Ciamis, Banjar, Pangandaran, dan Garut.

"Alhamdulilah setiap menjelang Iduladha penjualan meningkat. Selain dari pelanggan, dari pasaran," kata Ai Nurhayati kepada wartawan, dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (28/6).

Dalam sehari, para perajin tusuk sate jelang Hari Raya Iduladha ini bisa memproduksi hingga 6-7 kwintal.

"Ya omzet sih, kalau sekarang-sekarang menjelang Iduladha sehari bisa sampai 6-7 kwintal, kalau dinominalkan sekitar Rp50 juta," terang dia.

Dirinya bersama suaminya, telah cukup lama menggeluti usaha membuat tusuk sate tersebut. Bahkan, dalam pabriknya itu juga tidak hanya memproduksi tusuk sate. Namun, juga memproduksi sumpit.

"Ya sekitar 10 tahun saya dan suami di sini memproduksi tusuk sate. Selain itu, Kami juga membuat tusuk sate, ada juga sumpit, ekspor untuk membuat layang-layang," pungkasnya.