Peringatan bahaya diumumkan Kepolisian Jerman setelah menerima laporan kematian dua remaja akibat penggunaan pil ekstasi "Blue Punisher".
- Tragedi Kanjuruhan, Polri Gandeng LIB Usut Penyebab Kerusuhan
- Demo Mahasiswa di Depan DPR RI Berujung Ricuh
- Mbah Min Semprong, Telik Sandi Zaman Perang Yang Terlupakan
Pihak Kepolisian di negara bagian Mecklenburg Western Pomerania pada Rabu (28/6) menceritakan bahwa seorang gadis berusia 13 tahun dari kota Altentreptow telah meninggal awal pekan ini.
"Dia sempat dibawa ke rumah sakit karena keracunan salah satu pil biru," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat Arab News. Seorang warga Jerman berusia 37 tahun ditahan terkait dengan kematian gadis itu.
Di tempat yang sama, dua remaja berusia 14 dan 15 tahun juga dilaporkan tengah dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi pil biru tersebut.
Di negara bagian Brandenburg, pihak kepolisian tengah menyelidiki kematian seorang gadis berusia 15 tahun yang meninggal di kota Rathenow setelah diduga overdosis narkotika.
"Otopsi akan menentukan apakah dia juga meninggal setelah mengonsumsi obat tersebut atau tidak," ucap jaksa yang menangani kasus tersebut.
Sementara itu, Kepolisian di negara bagian Neubrandenburg memperingatkan warganya tentang bahaya dari pil "Blue Punisher".
"Pil ini memiliki dosis MDMA (sejenis bahan kimia) yang sangat tinggi dan bisa menyebabkan kematian," bunyi laporan polisi.
Pil berwarna biru dengan logo tengkorak ini diberi nama "Blue Punisher" karena memiliki bentuk yang sama dengan karakter buku komik Marvel The Punisher.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sebanyak Tujuh Ton Gading Gajah Selundupan Asal Angola Disita
- ISIS Klaim Bertanggung Jawab Soal Ledakan di Bandara Kabul
- Tragedi SJ-182, Menkominfo : Tidak Ada Gangguan Frekuensi Penerbangan