Caleg PDIP, Demokrat dan Golkar Dinilai Paling Sering Turun ke Lapangan

Teks foto: Riset SSC Caleg parpol paling sering turun ke lapangan/RMOLJatim
Teks foto: Riset SSC Caleg parpol paling sering turun ke lapangan/RMOLJatim

PDIP dinilai sebagai partai politik yang Calon Legislatif (Caleg) nya paling sering turun ke lapangan. 


Hal itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh Surabaya Survey Center (SSC) mengenai kecenderungan perilaku pemilih warga kota Surabaya menjelang Pemilu 2024.

Menurut Peneliti Senior SSC, Surokim Abdus Salam sebanyak 57,3 persen responden menyatakan Caleg PDIP sering turun ke lapangan untuk bertemu dengan konstituennya. 

“Di tiga besar, Ia diikuti oleh Demokrat yang meraih 4,2 persen dan Golkar 3,5 persen,” ujar Surokim dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (15/7).

Surokim menambahkan, selain tiga partai besar tersebut diikuti Gerindra 3,3% dan PKS dengan 3,2 persen, kemudian PKB dan PAN masing-masing memeroleh 3 persen dan 2,9 persen. 

"Partai lainnya seperti Nasdem 2,6 persen dan Perindo 2,3 persen serta ada PSI 0,8 persen, PPP dengan 0,6 persen. Partai sisanya yakni ada PBB, Hanura, Gelora, dan Buruh sama-sama memeroleh 0,1 persen, sementara PKN, Garuda, dan Ummat tidak memeroleh prosentase. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 15,9 persen," urainya.

Perolehan PDIP, menurut Surokim tidaklah begitu mengejutkan. 

“Karena melihat bagaimana PDIP berhasil memenangkan Pemilu dalam dua periode terakhir jadi ya Caleg PDIP di lapangan sudah pasti sangat ekstra,” paparnya.

Di Jawa Timur saja, lanjut Surokim, PDIP berhasil mengamankan kursi Ketua DPRD Jatim yang sebelumnya merupakan milik PKB. 

“Ini berarti kan hasil kerja ekstra keras mereka dalam meraih kepercayaan masyarakat,” jelas Surokim.

Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung dibawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. 

Hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 20 - 30 Juni 2023 di 31 Kecamatan Kota Surabaya. 

Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. 

Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.